APA kemaksiatan yang menyebabkan pelakunya mendapatkan siksa kubur? Apa penyebab siksa kubur?
Telah ada jawaban yang menyebutkan sebab-sebabnya, kami akan sebutkan bentuk kemaksiatan-kemaksiatan tersebut, disertai dengan dalil-dalilnya dari Al-Qur’an dan Hadist yang sahih.
Penyebab Siksa Kubur: Menjulurkan kain hingga bawah betis dengan sombong
Yang menunjukkan akan hal itu adalah hadits Ibnu Umar radhiallahu anhuma dari Nabi sallallahu alaihi wa sallam:
بينما رجلٌ يجر إزاره إذ خُسف به فهو يتجلجل إلى يوم القيامة أخرجه البخاري، رقم 3485 ومسلم، رقم 2088) .
“Ketika ada seseorang yang menjulurkan sarungnya maka dia ditenggelamkan dalam kondisi masuk ke dalam tanah sampai hari kiamat.” (HR. Bukhori, no. 3485 dan Muslim, no. 2088).
BACA JUGA: Amalan Peringan Siksa Kubur
Kata ‘والتجلجل ‘ adalah masuk ke dalam perut bumi dengan guncangan keras dan dari satu sisi ke sisi lain.
Maksud masuk ke perut bumi dalam goncangan yang keras.
Penyebab Siksa Kubur: Mencuri para jamaah haji
Yang menunjukkan hal itu adalah hadits Jabir radhiallahu’anhu dalam shalat gerhana matahari. Di dalamnya ada sabda Nabi sallallahu’alaihi wa sallam:
لَقَدْ جِيءَ بِالنَّارِ ، وَذَلِكُمْ حِينَ رَأَيْتُمُونِي تَأَخَّرْتُ مَخَافَةَ أَنْ يُصِيبَنِي مِنْ لَفْحِهَا ، وَحَتَّى رَأَيْتُ فِيهَا صَاحِبَ الْمِحْجَنِ يَجُرُّ قُصْبَهُ فِي النَّارِ ؛ كَانَ يَسْرِقُ الْحَاجَّ بِمِحْجَنِهِ ، فَإِنْ فُطِنَ لَهُ قَالَ : إِنَّمَا تَعَلَّقَ بِمِحْجَنِي ، وَإِنْ غُفِلَ عَنْهُ ذَهَبَ بِهِ (رواه مسلم، رقم 904)
“telah didatangkan dengan api neraka, hal itu ketika kalian melihatku saya mundur ke belakang khawatir menimpa pada diriku dari panasnya. Sampai saya melihat di dalamnya pemilik tongkat dipanggang di atas api neraka. Dahulu dia mencuri (barang) jamaah haji dengan tongkatnya. Ketika ketahuan, dia mengatakan,”Sesungguhnya ia menempel di tongkatku. Kalau lalai, maka dia akan membawanya. HR. Muslim, 904).
Kata ‘والمحجن ‘ adalah tongkat yang bengkok atasnya.
Penyebab Siksa Kubur: Menahan hewan dan menyiksanya tanpa belas kasih
Dalam hadits Jabir radhiallahu anhu dalam shalat gerhana matahari, Nabi sallallahu’alai wa sallam bersabda:
رَأَيْتُ فِيهَا [ أي النار ] صَاحِبَةَ الْهِرَّةِ الَّتِي رَبَطَتْهَا فَلَمْ تُطْعِمْهَا وَلَمْ تَدَعْهَا تَأْكُلُ مِنْ خَشَاشِ الْأَرْضِ حَتَّى مَاتَتْ جُوعًا (رواه مسلم، رقم 904)
“Saya melihat (di neraka) pemilik kucing yang mengikatnya tanpa diberi makan dan tidak dibiarkan memakan serangga di tanah sampai dia mati kelaparan.” (HR. Muslim, no. 904)
Al-Baihaqi dalam kitabnya ‘Itsbatu adzabil Qabri, hal. 97, “Beliau melihat, saat menunaikan shalat gerhana bulan, orang yang diseret ke neraka, dan orang yang disiksa karena mencuri, dan wanita yang pernah menyiksa kucing. Mereka telah hancur lebur di kuburannya di mata orang yang hidup pada zamannya. Sementara orang yang shalat bersamanya tidak melihat apa yang beliau lihat.”
BACA JUGA: Siksa Kubur Menimpa Tubuh Jiwa dan Raga
Penyebab Siksa Kubur: Hutang
Di antara yang menyusahkan mayat di kuburannya adalah beban hutangnya. Dari Sa’ad bin Al-Athwal berkata, “Saudaraku meninggal dunia dan meninggalkan 300 dinar. Meninggalkan anak kecil, maka saya ingin memberikan infak kepada mereka. Maka Rasulullah sallallahu alaihi wa sallam bersabda kepadaku: “Sesungguhnya saudara kamu tertahan karena hutangnya, maka lunasilah hutangnya. Dia berkata, ‘Maka saya melunasi hutangnya. Kemudian saya datang dan berkata, ‘Wahai Rasulullah, sungguh saya telah melunasi untuknya tidak tersisa kecuali seorang wanita yang mengaku bahwa dia dihutangi dua dinar tapi dia tidak mempunyai bukti. Maka beliau bersabda
أَعْطِهَا فَإِنَّهَا صَادِقَةٌ (رواه أحمد، رقم 16776 وابن ماجه، رقم 2/82 وصححه الألباني في صحيح الجامع، رقم 1550)
“Berikan kepadanya, sesungguhnya itu termasuk shodaqah.” (HR. Ahmad, no. 16776 dan Ibnu Majah, 2/82, dinyatakan shahih oleh Al-Albany dalam kitab Shahih Al-Jami, no. 1550). []