DALAM banyak riwayat, tersebutlah empat raja dunia yang menguasai dunia ini. Riwayat dari Muawiyah radhiyallahu ‘anhu,
ملك الأرض أربعة: سليمان بن داود وذو القرنين ورجل من أهل حلوان ورجل آخر
Raja bumi ada 4: Sulaiman bin Daud, Dzul Qarnain, Seseorang dari penduduk Halwan, dan satu orang lagi. (HR. Hakim dalam al-Mustadrak 4143 tanpa komentar dari ad-Dzahabi).
Riwayat dari Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhuma, secara marfu’ (sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam),
ملك الأرض أربعة: مؤمنان وكافران؛ فالمؤمنان: ذو القرنين وسليمان، والكافران: نمرود وبختنصر، وسيملكها خامس من أهل بيتي
Raja bumi ada 4, dua mukmin dan dua kafir. Untuk dua raja mukmin, Dzulqarnain dan Sulaiman. Sedangkan 2 raja yang kafir: Namrudz dan Bukhtanshar. Dan bumi akan dikuasai seseorang dari ahli baitku. (Disebutkan Ibnul Jauzi dalam al-Muntadzam fi at-Tarikh)
Riwayat dari ulama Tabiin, Muhajid bin Jabr – murid senior Ibnu Abbas – mengatakan,
ملك الأرض مشرقها ومغربها أربعة نفر: مؤمنان وكافران، فالمؤمنان: سليمان بن داود وذو القرنين، والكافران: بختنصر ونمرود بن كنعان، لم يملكها غيرهم
Raja seluruh bumi, dari timur sampai barat ada 4 orang, dua mukmin dan dua kafir. Dua raja mukmin, Sulaiman bin Daud dan Dzulqarnain. Dua raja kafir, Bukhtanshar dan Namrud bin Kan’an. (Riwayat Thabari dalam tafsirnnya, 5/433).
Siapa raja-raja dunia itu?
Pertama, Sulaiman bin Daud alaihimas shalatu was salam
Beliau seorang nabi sekaligus raja di kalangan Bani Israil. Nama beliau disebutkan 17 kali dalam al-Quran.
Beliau disebut oleh Allah sebagai hamba terbaik dan rajin bersyukur,
وَوَهَبْنَا لِدَاوُودَ سُلَيْمَانَ نِعْمَ الْعَبْدُ إِنَّهُ أَوَّابٌ
“Aku berikan kepada Daud seorang putra, Sulaiman. Beliau sebaik-baik hamba dan dia sangat taat.” (QS. Shad: 30)
Mengenai kehebatan Sulaiman selain dari mukjizat yang beliau miliki, tidak terhitung. Anda bisa banyak mendapatkannya di al-Quran.
Kedua, Dzulqarnain
Kisah panjang tentang raja Dzulqarnain disebutkan oleh Allah di akhir surat al-Kahfi. Kekuasaannya mencapai ujung timur dan barat bumi ini.
وَيَسْأَلُونَكَ عَنْ ذِي الْقَرْنَيْنِ قُلْ سَأَتْلُو عَلَيْكُمْ مِنْهُ ذِكْرًا , إِنَّا مَكَّنَّا لَهُ فِي الْأَرْضِ وَآَتَيْنَاهُ مِنْ كُلِّ شَيْءٍ سَبَبًا
“Mereka akan bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Dzulkarnain. Katakanlah: “Aku akan bacakan kepadamu cerita tantangnya” Sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepadanya di (muka) bumi, dan Kami telah memberikan kepadanya jalan (untuk mencapai) segala sesuatu.” (QS. al-Kahfi: 83-84)
Beliau mengajak rakyatnya untuk masuk islam dan memerangi yang menolak islam.
Apakah Dzulqarnain seorang nabi?
Al-Hafidz Ibnu Hajar mengatakan,
وَقَدْ اُخْتُلِفَ فِي ذِي الْقَرْنَيْنِ فَقِيلَ كَانَ نَبِيًّا ، وَقِيلَ : كَانَ مَلَكًا مِنْ الْمَلَائِكَة ، وقيل لَمْ يَكُنْ نَبِيًّا وَلَا مَلَكًا , وَقِيلَ : كَانَ مِنْ الْمُلُوك . وَعَلَيْهِ الْأَكْثَر
Ada perbedaan tentang Dzulqarnain, ada yang mengatakan, beliau nabi, ada yang mengatakan, beliau seorang Malaikat. Dan ada yang mengatakan, bukan nabi dan bukan Malaikat. Dan ada yang mengatakan, beliau hanya seorang raja, dan ini pendapat mayoritas ulama. (Fathul Bari)
Ada hadis dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, secara marfu’ (sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam) yang menyatakan,
مَا أَدْرِي أَتُبَّعٌ أَنَبِيّاً كانَ أَمْ لاَ ، وَمَا أَدْرِي ذَا الْقَرْنَيْنِ أَنَبِيّاً كانَ أَمْ لاَ
“Saya tidak tahu, apakah Tubba’ itu nabi atau bukan. Saya tidak tahu, apakah Dzulqarnain itu nabi atau bukan,” (HR. Hakim 104 dan Baihaqi 18050).
Ketiga, Namrud bin Kan’an
Namrud seorang raja kafir penguasa seluruh bumi dari ujung timur hingga ujung barat. Dia mengaku sebagai tuhan dan minta disembah. Pernah berdebat dengan Ibrahim tentang tuhan, dan dia kalah. Dialah yang diceritakan Allah dalam al-Qur’an,
أَلَمْ تَرَ إِلَى الَّذِي حَاجَّ إِبْرَاهِيمَ فِي رَبِّهِ أَنْ آَتَاهُ اللَّهُ الْمُلْكَ إِذْ قَالَ إِبْرَاهِيمُ رَبِّيَ الَّذِي يُحْيِي وَيُمِيتُ قَالَ أَنَا أُحْيِي وَأُمِيتُ قَالَ إِبْرَاهِيمُ فَإِنَّ اللَّهَ يَأْتِي بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِي كَفَرَ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ
“Apakah kamu tidak memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim tentang Tuhannya (Allah) karena Allah telah memberikan kepada orang itu pemerintahan (kekuasaan). Ketika Ibrahim mengatakan: “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” orang itu berkata: “Saya dapat menghidupkan dan mematikan”. Ibrahim berkata: “Sesungguhnya Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah dia dari barat,” lalu terdiamlah orang kafir itu; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.” (QS. al-Baqarah: 258)
Keempat, Bukhtanshar
Raja Bukhtanshar seorang penguasa kafir yang menjajah Bani Israil. Membunuh banyak kaum muslimin di kalangan bani Israil. Ulama Tabiin, Said bin Musayib mengatakan,
Bukhtanshar menyerang Syam, membakar baitul Maqdis, dan membunuh mereka. Kemudian dia datang ke Damaskus dan membunuh ribuan umat islam di kalangan Bani Israil. (Tafsir Ibnu Katsir, 5/48). []
Sumber: Konsultasi Syariah