DI Indonesia, penggunaan bedak pada bayi atau anak kecil adalah hal yang umum. Banyak orang tua menganggap bahwa memakaikan bedak dapat membuat anak merasa lebih nyaman, harum, dan bebas dari biang keringat. Namun, apakah kebiasaan ini aman? Berikut adalah beberapa dampak yang perlu diketahui:
1. Risiko Gangguan Pernapasan
Bedak tabur, terutama yang berbahan dasar talc, memiliki partikel halus yang dapat dengan mudah terhirup oleh anak. Penghirupan partikel ini secara terus-menerus dapat menyebabkan gangguan pernapasan seperti batuk, sesak napas, atau iritasi paru-paru. Dalam kasus yang lebih serius, hal ini bisa memicu masalah kesehatan jangka panjang.
BACA JUGA:Â Bunda, Ini 8 Tips Agar Anak terhindar dari Pergaulan Bebas
2. Iritasi Kulit
Meskipun bertujuan untuk mencegah biang keringat, penggunaan bedak yang berlebihan justru dapat menyebabkan iritasi kulit, terutama jika anak memiliki kulit sensitif. Partikel bedak yang menumpuk di lipatan kulit juga dapat memicu ruam atau infeksi.
3. Bahaya Kandungan Kimia
Beberapa jenis bedak mengandung bahan kimia tertentu yang dapat berbahaya jika digunakan secara berlebihan atau dalam jangka panjang. Misalnya, talc yang terkontaminasi asbestos pernah dikaitkan dengan risiko kanker pada manusia.
4. Efek pada Kebersihan
Bedak yang menumpuk pada kulit anak dapat bercampur dengan keringat dan minyak alami tubuh, menciptakan lingkungan yang lembap dan berisiko menjadi tempat berkembangnya bakteri atau jamur.
BACA JUGA:Â 7 Penyebab Anak Telat Bicara dan Cara Mengatasinya
Alternatif yang Lebih Aman
Jika ingin menjaga kenyamanan anak tanpa risiko dari bedak tabur, orang tua dapat mempertimbangkan alternatif seperti:
- Menggunakan lotion atau krim berbahan alami untuk melembutkan kulit.
- Memastikan kulit anak tetap kering dengan mengganti pakaian secara rutin.
- Menggunakan produk berbahan dasar tepung jagung (cornstarch) yang lebih aman.
Meskipun penggunaan bedak pada anak adalah tradisi yang telah berlangsung lama, penting bagi orang tua untuk mempertimbangkan risiko yang mungkin timbul. Dengan memilih alternatif yang lebih aman dan memahami kebutuhan kulit anak, kesehatan dan kenyamanan si kecil dapat tetap terjaga tanpa bahaya yang tidak diinginkan. []