PALESTINA–Empat tahanan administratif Palestina di Israel dilaporkan telah melakukan aksi mogok makan atas penahanan mereka yang panjang tanpa dakwaan atau persidangan. Bahkan, salah seorang di antaranya mogok makan selama 97 hari berturut-turut, kata Komisi Urusan Tahanan Palestina, Senin (28/10/2019).
Ismail Ali, warga yang berasal dari Abu Dis, sebelah timur Yerusalem, telah melakukan mogok makan selama 97 hari. Pengadilan Tinggi Israel pada Ahad (27/10/2019) menolak permohonannya untuk dibebaskan. Komisi Tahanan Palestina mengatakan bahwa kesehatan Ali memburuk secara serius karena lama tidak makan.
BACA JUGA: Tak Bisa Berdiri dan Mulai Menguning, Kondisi Tawanan Palestina Ini Kian Mengkhawatirkan
Tahanan administrasi lainnya, Hiba Labadi, seorang warga negara Yordania yang telah melakukan mogok makan selama 35 hari. Aksi ini juga sebagai protes terhadap penahanan administratifnya tanpa dakwaan atau persidangan. Labadi telah dipindahkan ke rumah sakit pada Senin setelah kesehatannya memburuk.
Labadi ditangkap pada saat kedatangannya di Jembatan Allenby dengan menyeberang dari Yordania ke Tepi Barat. Ia melakukan mogok makan untuk memprotes penyiksaan dan penahanan terhadapnya.
Peserta aksi mogok makan ketiga, Ahmad Zahran, telah berpuasa selama 37 hari. Ia mendapat perintah penahanan administratifnya diperpanjang empat bulan lagi, yang seharusnya sudah berakhir.
BACA JUGA: Sejak 1967, 73 Tawanan Palestina Gugur Akibat Penyiksaan di Penjara Israel
Peserta mogok makan keempat adalah Musab Hindi, yang telah melakukan mogok makan selama 35 hari. Ia juga menuntut pembebasannya dari penahanan administratif.
Dua tahanan administratif lainnya, Tareq Qadan dan Ahmad Ghannam, baru-baru ini mengakhiri mogok makan yang lama setelah mereka dijamin bahwa penahanan administratif mereka tidak akan diperpanjang melewati periode sekarang. []
SUMBER: WAFA