IKHLAS adalah salah satu konsep yan sangat penting dalam ajaran islam. Secara bahasa, ikhlas berasal dari kata “khalasa” yang berarti murni atau bersih dari campuran. Dalam konteks ibadah dan amal, ikhlas berarti melakukan sesuatu dengan niat semata-mata untuk mendapatkan ridha Allah Subhanahu Wata’alaa, tanpa mengharapkan pujian, penghargaan, atau keuntungan duniawi lainnya. Ada beberapa tanda ikhlas dalam beramal.
Ikhlas yaitu sebuah kata yang mudah ketika di ucapkan, tapi tidak mudah Ketika dilaksanakan. Banyak sekali nasihat agar kita selalu ikhlas dalam beramal demi meraih kebahagiaan dan kemuliaan. Pada dasarnya, beramal sangat sulit ketika dilakukan dengan sangat ikhlas.
Keutamaan Amal yang Dilakukan dengan Ikhlas
Amal yang dilakukan dengan ikhlas memiliki keutamaan yang besar di sisi Allah Subhanahu Wata’alaa. Selain mendapat pahala yang berlipat ganda, ikhlas juga mendatangkan keberkahan dalam hidup kita.
BACA JUGA: Wafatnya Ahli Wirid Surat Al-Ikhlas
Allah Subhanahu Wata’alaa berfirman dalam Surah Al-Insan ayat 9 :
اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاۤءً وَّلَا شُكُوْرًا
“Sesungguhnya kami memberi makanan kepada kalian hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kalian dan tidak pula (ucapan) terima kasih.”
Ayat ini mengajarkan bahwa amal yang dilakukan dengan ikhlas, tanpa mengharapkan imbalan duniawi, akan mendapatkan balasan yang jauh lebih besar dari Allah Subhanahu Wata’alaa.
Pentingnya Ikhlas dalam Setiap Amal
Ikhlas adalah syarat sahnya amal dalam Islam. Sebanyak apapun amal yang dilakukan, jika niatnya tidak ikhlas, maka amal tersebut tidak bernilai di hadapan Allah. Allah Subhanahu Wata’alaa berfirman dalam Al-Qur’an, Surah Al-Bayyinah ayat 5 :
وَمَآ اُمِرُوْٓا اِلَّا لِيَعْبُدُوا اللّٰهَ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ ەۙ حُنَفَاۤءَ وَيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَيُؤْتُوا الزَّكٰوةَ وَذٰلِكَ دِيْنُ الْقَيِّمَةِۗ
“Padahal mereka hanya diperintahkan untuk menyembah Allah dengan ikhlas menaati-Nya semata-mata karena (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan salat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.”
Ayat ini menggarisbawahi pentingnya ikhlas dalam melaksanakan ibadah. Tanpa keikhlasan, ibadah kita tidak akan bernilai sebagai amal shalih, dan tidak akan mendekatkan kita kepada Allah Subhanahu Wata’alaa.
Tanda-Tanda Keikhlasan dalam Beramal
Ada beberapa tanda yang bisa menjadi indikasi bahwa seseorang telah ikhlas dalam beramal :
1- Tidak Mengharapkan Pujian atau Pengakuan : Orang yang ikhlas tidak peduli apakah amalnya diketahui atau diakui oleh orang lain. Ia hanya berharap ridha Allah semata.
2- Konsisten dalam Beramal, Baik dalam Keadaan Terlihat Maupun Tersembunyi : Orang yang ikhlas akan tetap melakukan amal kebaikan, baik di depan orang banyak maupun ketika sendirian, tanpa mengurangi kualitas atau kuantitasnya.
3- Tidak Mudah Kecewa atau Marah Saat Amalnya Tidak Dihargai : Karena tujuannya semata-mata untuk Allah, orang yang ikhlas tidak akan kecewa jika amalnya tidak dihargai oleh manusia.
4- Terus Beramal Meskipun Mengalami Kesulitan : Orang yang ikhlas akan tetap melaksanakan amal kebaikan meskipun dihadapkan dengan berbagai rintangan, karena ia yakin bahwa Allah melihat dan menilai setiap usaha yang dilakukannya.
Tantangan dalam Menjaga Keikhlasan
Menjaga keikhlasan dalam beramal bukanlah hal yang mudah. Riya, atau melakukan amal dengan niat agar dilihat orang lain, adalah salah satu godaan terbesar yang dapat merusak keikhlasan. Riya dianggap sebagai syirik kecil dan sangat dilarang dalam Islam.
Rasulullah Sallahu ‘alaihi Wasallam bersabda, “Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil, yaitu riya.” (HR. Ahmad). Riya bisa datang dalam berbagai bentuk, seperti merasa bangga ketika dipuji atas amal kita, atau berharap mendapat balasan dari manusia atas perbuatan baik yang kita lakukan.
Cara Menjaga dan Menguatkan Ikhlas dalam Beramal
Untuk menjaga dan menguatkan ikhlas dalam beramal, ada beberapa langkah yang dapat diambil:
– Memperbaiki Niat Sebelum Beramal : Sebelum memulai suatu amal, penting untuk memeriksa niat kita. Pastikan niat kita adalah semata-mata untuk mencari ridha Allah SWT.
– Memperbanyak Zikir dan Doa : Meminta kepada Allah agar selalu diberi keikhlasan dalam setiap amal yang kita lakukan. Zikir juga dapat membantu membersihkan hati dari niat yang tidak murni.
– Melakukan Amal dengan Sembunyi-sembunyi : Sesekali, lakukan amal tanpa diketahui orang lain untuk melatih keikhlasan kita. Amal yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi akan lebih terjaga dari godaan riya.
BACA JUGA: Di Antara Keutamaan Surat Al-Ikhlas
– Bergaul dengan Orang-orang yang Ikhlas : Bergaul dengan orang-orang yang memiliki keikhlasan tinggi akan membantu kita untuk meneladani sifat tersebut.
Ikhlas adalah kunci diterimanya amal di sisi Allah Subhanahu Wata’alaa. Keikhlasan bukanlah hal yang mudah dijaga, namun dengan niat yang kuat, doa, dan usaha yang terus-menerus, kita dapat mencapai keikhlasan dalam setiap amal kita.
Amal yang dilakukan dengan ikhlas tidak hanya mendatangkan pahala, tetapi juga keberkahan dan ketenangan jiwa. Semoga Allah Subhanahu Wata’alaa senantiasa membimbing kita untuk selalu ikhlas dalam setiap amal perbuatan kita. []
REDAKTUR : SITI NUR FAUZIYYAH | SUMBER : Tokopedia.com