DUNIA adalah tempat kita untuk beribadah dan memperbanyak amal baik agar kelak mendapatkan tempat terbaik di akhirat. Namun yang saat ini terjadi justru kita seperti terkena penyakit cinta dunia sehingga enggan atau lalai untuk menyiapkan bekal untuk akhirat. Padahal dunia hanya sementara, dan akhiratlah yang kekal selama-lamanya.
Allah Ta’ala berfirman,
بَلْ تُؤْثِرُونَ الْحَيَاةَ الدُّنْيَا (16) وَالْآَخِرَةُ خَيْرٌ وَأَبْقَى (17)
“Tetapi kamu (orang-orang kafir) memilih kehidupan duniawi. Sedang kehidupan akhirat adalah lebih baik dan lebih kekal.” (QS. Al A’laa: 16-17)
Malik bin Dinar berkata:
لَوْ كَانَتِ الدُّنْيَا مِنْ ذَهَبٍ يَفْنَى ، وَالآخِرَةُ مِنْ خَزَفٍ يَبْقَى لَكَانَ الوَاجِبُ أَنْ يُؤْثِرَ خَزَفٍ يَبْقَى عَلَى ذَهَبٍ يَفْنَى ، فَكَيْفَ وَالآخِرَةُ مِنْ ذَهَبٍٍِ يَبْقَى ، وَالدُّنْيَا مِنْ خَزَفٍ يَفْنَى؟
“Seandainya dunia adalah emas yang akan fana, dan akhirat adalah tembikar yang kekal abadi, maka tentu saja seseorang wajib memilih sesuatu yang kekal abadi (yaitu tembikar) daripada emas yang nanti akan fana. Padahal sejatinya akhirat adalah emas yang kekal abadi dan dunia adalah tembikar yang nantinya fana.” (Lihat Fathul Qodir, Imam Asy-Syaukani, 5:567-568)
Lalu apa tandanya seseorang sudah terkena penyakit cinta dunia? Berikut penjelasannya:
Gila Dunia
Tanda Penyakit Cinta Dunia pertama yaitu gila terhadap apapun terkait hal duniawi seperti gila harta, gila jabatan, gila kehormatan, gila ketenaran.
BACA JUGA: Cara Menyikapi Harta Dunia
Hidup selalu ingin bermewah-mewahan seperti pakaian mahal, makanan dan minuman mahal. Waktunya pun sibuk hanya untuk mengejar dunia tanpa memikirkan amalan akhirat.
Kurang Mendapatkan Kelezatan ketika Berzikir
Tanda Penyakit Cinta Dunia kedua yakni tidak mendapatkan kelezatan dalam berzikir. Di dalam Majmu’ah Al-Fatawa (9:312), Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menyebutkan perkataaan ulama Syam yaitu Sulaiman Al-Khawwash:
“Dzikir bagi hati kedudukannya seperti makanan untuk badan. Ketika badan sakit, tentu seseorang sulit merasakan lezatnya makanan. Demikian pula untuk hati tidak bisa merasakan nikmatnya dzikir ketika seseorang terlalu cinta dunia.”
Orang yang memiliki penyakit cinta dunia bisa juga disebut orang yang hatinya sakit.
Mengorbankan Agama dan Memilih Kekafiran
Tanda Penyakit Cinta Dunia ketiga yatu lebih memilih kekafiran dibanding agama yang selamat. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
بَادِرُوا بِالأَعْمَالِ فِتَنًا كَقِطَعِ اللَّيْلِ الْمُظْلِمِ يُصْبِحُ الرَّجُلُ مُؤْمِنًا وَيُمْسِى كَافِرًا أَوْ يُمْسِى مُؤْمِنًا وَيُصْبِحُ كَافِرًا يَبِيعُ دِينَهُ بِعَرَضٍ مِنَ الدُّنْيَا
“Bersegeralah melakukan amalan shalih sebelum datang fitnah (musibah) seperti potongan malam yang gelap. Yaitu seseorang pada waktu pagi dalam keadaan beriman dan di sore hari dalam keadaan kafir. Ada pula yang sore hari dalam keadaan beriman dan di pagi hari dalam keadaan kafir. Ia menjual agamanya karena sedikit dari keuntungan dunia.” (HR. Muslim no. 118)
Lalai dari Mengingat Akhirat
Tanda Penyakit Cinta Dunia keempat yaitu lalai dalam mengingat akhirat sehingga sangat sedikit dalam melakukan amal baik di dunia. Dari Abu Musa Al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ أَحَبَّ دُنْيَاهُ أَضَرَّ بِآخِرَتِهِ وَمَنْ أَحَبَّ آخِرَتَهُ أَضَرَّ بِدُنْيَاهُ فَآثِرُوا مَا يَبْقَى عَلَى مَا يَفْنَى
“Siapa yang begitu gila dengan dunianya, maka itu akan memudaratkan akhiratnya. Siapa yang begitu cinta akhiratnya, maka itu akan mengurangi kecintaannya pada dunia. Dahulukanlah negeri yang akan kekal abadi (akhirat) dari negeri yang akan fana (dunia).” (HR. Ahmad, 4:412. Syaikh Syu’aib Al-Arnauth mengatakan bahwa hadits ini hasan lighairihi.)
BACA JUGA: Menghindari Fitnah Dunia
Orang yang bodoh dan lalai bahkan termasuk ke dalam golongan yang dikutuk sebagaimana terdapat dalam salah satu ayat Alquran.
Dalam surat Adz-Dzariyat juga disebutkan,
قُتِلَ الْخَرَّاصُونَ (10) الَّذِينَ هُمْ فِي غَمْرَةٍ سَاهُونَ (11)
“Terkutuklah orang-orang yang banyak berdusta, (yaitu) orang-orang yang terbenam dalam kebodohan yang lalai.” (QS. Adz-Dzariyat: 10-11)
Yang dimaksud “alladzina hum fii ghomroh” adalah mereka buta dan jahil akan perkara akhirat. “Saahun” berarti lalai. As-sahwu itu berarti lalai dari sesuatu dan hati tidak memperhatikannya. Sebagaimana hal ini ditafsirkan dalam Zaad Al-Masir karya Ibnul Jauzi.
Itulah empat tanda penyakit cinta dunia yang ada dalam diri seseorang. Semoga kita semua selalu mendapatkan petunjuk dari hidayah dari Allah SWT sehingga terhindari dari penyakit cinta dunia ini. Wallahu a’lam. []
SUMBER: RUMAYSHO