CINTA adalah kata paling sakral yang berkemelut di setiap hati manusia. Cinta dapat berupa kata sifat yang dengan mudah berubah menjadi kata kerja. Karena sifatnya yang tak hanya dapat dilihat dan dirasakan, namun menjelma menjadi tindakan nyata yang dapat ditunjukan.
Manusia yang mengerti hakikat cinta, tidak akan dengan mudahnya mengumbar kata itu. Cinta baginya adalah tindak nyata yang ia lantunkan lewat doa di langit-langit harap sepertiga malam, ia gantungkan dalam rangkaian semoga yang ditujukan untuk orang yang dicintainya. Itulah cinta, yang mengagung bersama kesucian Rabb-nya.
BACA JUGA: Jika Punya Rasa Cinta, Banyaklah Berdoa Bukan Berdua
Memiliki perasaan cinta adalah kelebihan manusia dibandingkan makhluk Allah SWT yang lainnya. Namun tahukah Anda, apa saja unsur yang membentuk rasa cinta itu?
Ternyata, cinta bukan unsur tunggal, namun tersusun dari berbagai komponen dasar yang saling melengkapi satu dengan yang lainnya. Unsur-unsur dasar cinta dikutip dari buku The Art Of Loving: Memaknai Hakikat Cinta karya Erich Fromm adalah,
1. Perhatian (Care)
Tidak bisa Anda dikatakan mencintai seseorang, jika Anda tidak memiliki perhatian terhadap apa yang Anda cintai. Dalam dimensi Ketuhanan, jika Anda cinta kepada Allah SWT, pasti akan memiliki perhatian yang sangat tinggi terhadap bukan saja perintah-Nya, namun bahkan isyarat-isyarat dari-Nya.
Dalam dimensi kemanusiaan, cinta adalah perhatian aktif pada kehidupan dan pertumbuhan dari apa yang Anda cintai. Hal ini terlihat jelas dari perhatian tulus seorang ibu kepada anaknya, atau perhatian penuh terhadap kekasih hati dari dua orang yang saling mencinta.
Jika Anda mencintai pasangan hidup Anda, harus Anda tunjukkan dalam perhatian yang tulus kepadanya. Perhatian terhadap kondisinya, perhatian terhadap perasaannya, perhatian terhadap keinginannya, perhatian terhadap keluarga besarnya, perhatian terhadap aktivitasnya, perhatian terhadap hobinya, dan lain sebagainya.
2. Tanggungjawab (Responsibility)
Bagaimana Anda mengatakan cinta, jika tidak memiliki rasa tanggung jawab? Dalam dimensi Ketuhanan, cinta menuntut Anda untuk memiliki tanggungjawab pembelaan terhadap Allah SWT. Anda tidak rela ketika agama dilecehkan dan dinistakan.
Dalam dimensi kemanusiaan, jika Anda benar mencintai kekasih hati Anda, maka Anda sangat bertanggung jawab atas keselamatan dan kebahagiaan dirinya. Tanggung jawab dalam arti sesungguhnya adalah suatu tindakan yang sepenuhnya bersifat sukarela.
Bertanggungjawab berarti siap berkorban demi sesuatu atau orang yang dicintai, secara sepenuhnya sukarela. Jika Anda mencintai Indonesia, maka Anda rela untuk berkorban dalam menjaga keutuhannya.
Jika Anda mencintai pasangan hidup Anda, harus Anda tunjukkan dalam tanggungjawab yang tulus. Tanggungjawab untuk menafkahinya, tanggungjawab untuk melindunginya, tanggungjawab untuk menjaganya, juga tanggungjawab untuk membahagiakannya.
3. Rasa Hormat (Respect)
Saat Anda memiliki respect maka itulah tanda bahwa Anda memiliki rasa cinta. Dalam dimensi Ketuhanan, ini adalah pengagungan. Jika Anda cinta Allah SWT, Anda harus mengagungkan Allah SWT.
Dalam dimensi kemanusiaan, respect bukanlah merupakan perasaan takut dan terpaksa. Rasa hormat merupakan kemampuan untuk melihat seseorang sebagaimana adanya, menyadari individualitasnya yang unik. Rasa hormat berarti kepedulian bahwa seseorang tumbuh dan berkembang secara unik, dan mungkin saja berbeda dengan dirinya.
Bagaimana Anda mengatakan cinta, namun selalu melecehkan, menghina dan mengejek orang yang Anda cintai? Anda bahkan tidak memiliki rasa hormat sama sekali. Itu artinya Anda tidak cinta.
Jika Anda mencintai pasangan hidup Anda, harus Anda tunjukkan dalam sikap menghormati, menghargai, memuliakan, juga mengagumi. Jika Anda mencintai pasangan hidup Anda, Anda tidak akan menghina, melecehkan, merendahkan, menistakan dan mengejeknya.
4. Pengetahuan (Knowledge)
Cinta itu “ilmiah”, ada unsur ilmu dan pengetahuan yang menyertainya. Dalam dimensi Ketuhanan, keimanan kepada Allah SWT harus berlandaskan ilmu yang benar, maka “fa’lam annahu laa ilaha illallah”. Fa’lam adalah perintah untuk mengilmui.
Dalam dimensi kemanusiaan, cinta pun harus dibangun dengan ilmu, tidak boleh membabi buta. Mengetahui koridor, batasan dan pedoman mencintai. Mengetahui sesuatu yang dicintai. Mengenali orang yang dicintai bahwa dirinya memang layak dicintai.
BACA JUGA: Memahami Bahasa Cinta
Jika Anda mencintai pasangan hidupmu, kamu harus mengenalinya dengan baik. Mengenali kepribadian, mengenali karakter, mengenali kondisinya, termasuk mengenali perubahan dalam dirinya.
Keempat unsur cinta perhatian, tanggungjawab, rasa hormat dan pengetahuan mempunyai keterkaitan satu sama lain. Semuanya merupakan sindrom sikap yang terdapat dalam pribadi yang dewasa, yaitu dalam pribadi yang mengembangkan potensi dirinya secara produktif. []