RAMALLAH— Ahad (4/2/2018), Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan setidaknya  45 sekolah di Palestina terancam dihancurkan oleh pihak berwenang Israel.
koordinator OCHA untuk kawasan Palestina Roberto Valent dalam sebuah pernyataan, mengatakan bahwa sebuah sekolah Palestina di Yerusalem Timur sudah diratakan oleh prajurit Israel.
“Penghancuran itu dilakukan dengan alasan mereka tidak memiliki surat izin yang dikeluarkan oleh Israel, yang sangat sulit diperoleh,” kata Valent.
Valent juga mengungkapkan permasalahan serupa terjadi di wilayah lainnya.
“Masalah yang sama terjadi di Abu Nuwar, ratusan anak-anak dari 45 sekolah di wilayah Tepi Barat harus hidup dalam ketidak pastian. Sudah ada instruksi untuk menghancurkan sekolah-sekolah mereka dan itu mengancam akses pendidikan bagi mereka,” lanjut pernyataan Valent.
Dalam pernyataannya itu juga diungkapkan bahwa pasukan Israel telah menghancurkan dua ruang kelas di komunitas Bedouin dan pengungsi di Abu Nuwar, yang terletak di Area C di pinggiran Yerusalem.
Pendidikan 26 anak-anak yang belajar di sekolah itu dibiayai Uni Eropa dan OCHA mengatakan penghancuran itu dilakukan tanpa izin.
“Abu Nuwar adalah salah satu komunitas rentan di Tepi Barat yang sangat membutuhkan bantuan kemanusiaan. Ini adalah aksi penghancuran atau penyitaan keenam di sekolah Abu Nuwar oleh pihak Israel sejak Februari 2016,” terang Valent.
Perjanjian Oslo tahun 1995 antara Israel dan Palestina membagi kawasan Tepi Barat menjadi Area A, B dan C. Wewenang administrasi dan keamanan Area A diberikan kepada Palestina dan Area C diberikan kepada Israel. Khusus untuk Area B, administrasi diurus oleh Palestina dan keamanan diatur oleh Israel.
Komunitas Bedouin Abu Nuwar terletak di Area C dan menampung sekitar 700 orang yang bersikukuh tidak mau meninggalkan desa mereka walaupun terus menghadapi ancaman dan tekanan dari Israel. []
SUMBER: ANADOULU