PERNIKAHAN di Tajikistan bisa jadi jauh berbeda dengan tradisi pernikahan di Indonesia. Di Tajikistan, pengantin tidak suka emas, dan ini sangat kontras dengan tren di banyak bagian lain dari dunia Islam. Jika pengantin wanita mendapatkan emas, biasanya dibatasi tidak lebih dari sebuah cincin saja.
Pemilihan dan keterlibatan proses pernikahan juga menarik. Pengantin pria yang menentukan di rumah mana pernikahan akan digelar. Dia akan ditemani oleh ibunya ketika melihat calon istrinya, untuk bertemu dan berbicara dengannya di depan keluarganya. Jika menyukainya, sang laki-laki biasanya akan segera membacakan pidato singkat yang sudah dihafal oleh semua laki-laki muda di negeri ini.
“Anda harus menjadi istri yang shaleh. Anda bergegas, Anda berdoa, Anda tahu bagaimana memasak dan bagaimana mengurus rumah tangga Anda …” demikian kira-kira pembukanya.
Pada titik ini, jelaslah sebuah persetujuan telah tercapai. Maka selanjutnya, masuk pada perencanaan pernikahan. Dimulai dengan menentukan biaya mahar dan pernikahan. Di Tajikistan, kedua hal ini cukup sederhana. Ayah dari pengantin wanita meminta dana untuk sejumlah kapas untuk membuat 20 bantal, dan 30 kasur dengan ukuran yang berbeda.
Selain itu, sang ayah pengantin wanita akan meminta 160.000 sampai 320.000 Rubel Tajik, atau setara dengan 100 sampai 200 USD. Kesepakatan lain adalah dana untuk makanan dan minuman yang akan disajikan untuk para tamu pernikahan. Biasanya, ayah dari pengantin wanita meminta bahan-bahan satu makanan yang paling terkenal di Tajikistan pada pihak laki-laki, yaitu bahan-bahan untuk nasi Bukhari.
Dan inilah yang harus dibawa pengantin pria ke rumah pengantin wanita:
– Seekor sapi besar dan gemuk
– Lima karung beras
– 100 kilogram wortel
– 50 liter minyak
– 20 kilogram bawang
– 20 kilogram kismis
Setelah ayah dari pengantin wanita selesai mengurus keperluannya, ibu dari pengantin wanita juga mempersiapkan daftar tuntutan dan memberikannya kepada pengantin pria. Daftar ini mencakup kain yang dibutuhkan untuk membuat pakaian pengantin wanita. Setelah itu, maka mereka memutuskan tanggal pernikahan. Biasanya, itu selalu dilaksanakan pada hari Sabtu atau Ahad karena kedua hari itu merupakan hari libur.
Para tamu datang ke rumah pengantin wanita dan merayakan pernikahan itu, mereka akan makan dan minum mulai pukul 08:00 pagi dan akan selesai pada pukul 03:00 sore. Setelah itu pengantin wanita akan diboyong ke rumah pengantin pria. []