ISRAEL—Puluhan warga Arab Israel dilaporkan tengah berdemonstrasi di luar kedutaan besar Myanmar di Tel Aviv pada Senin (11/9/2017). Mereka berkumpul untuk memprotes perlakuan rezim Myanmar terhadap Muslim Rohingya.
Protes di depan gedung kedubes Myanmar ini digelar oleh kelompok Gerakan Islam di Israel, Times of Israel melaporkan pada Senin (11/9/2017).
Badan pengungsi PBB telah melaporkan bahwa 270 ribu Muslim Rohingya telah melarikan diri ke negara tetangga Bangladesh dalam tiga minggu terakhir. Menurut laporan yang didukung oleh citra satelit,
“Tentara rezim dan milisi ekstremis Buddha telah membakar desa Rohingya dan melakukan pembunuhan di luar hukum,” ungkap laporan tersebut.
Pemimpin aksi protes, Ibrahim Sarsur mengatakan bahwa kerumunan tersebut berkumpul untuk mengutuk apa yang dia sebut “kekejaman” yang dilakukan oleh rezim Myanmar.
“Ini adalah tanggung jawab masyarakat internasional untuk bergerak, untuk bertindak dan segera menghentikan pertumpahan darah,” kata Sarsur, yang juga anggota parlemen dari Daftar Gabungan (Arab).
“Saya pikir ini adalah kejahatan terhadap kemanusiaan,” tambahnya.
Gerakan Islam moderat terpisah dari Cabang Gerakan Islam Utara yang dilarang karena dianggap sebagai kelompok ekstremis oleh pemerintah Israel.
Sebelumnya, kepala urusan HAM PBB, Zeid Ra’ad al-Hussein, mengatakan bahwa kekerasan dan ketidakadilan yang dihadapi oleh Rohingya “tampaknya merupakan bukti tentang pembersihan etnis.”
Warga Arab di Israel atau populasi Arab di Israel adalah warga negara Israel, yang warisan lingusitik dan budaya atau identitas etnisnya adalah Arab. Kebanyakan orang Arab di Israel adalah Muslim namun beberapa adalah Kristen atau Druze. []