KUNJUNGAN Raja Arab Saudi ke Indonesia menjadi perbincangan setiap orang. Selain karena persiapannya yang terbilang special, juga karena ini merupakan kunjungan ke 2 Raja Arab Saudi ke Indonesia setelah 47 silam.
Tahun 1970, Raja Faisal datang ke Indonesia. Saat itu, Indonesia dipimpin oleh Presiden Soeharto. Seperti dikutip dari laman Soeharto.co, Presiden Soeharto dan Ibu Tien menyambut kedatangan sang raja di Istana merdeka. Raja Faisal tiba di Istana pada Rabu (10/6/2017).
Setelah berjabat tangan, Presiden membimbing tamunya ke ruangan kepresidenan, bersama-sama duduk di kursi panjang, sementara itu Ibu Tien duduk di kursi lainnya dekat Presiden. Percakapan yang berlangsung lebih dari setengah jam itu antara lain diikuti oleh Menteri Luar Negeri Adam Malik, Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi H. Aminudin Aziz, Menteri Negara Idham chalid, dan rombongan Raja Faisal.
Presiden dan Ibu Tien Soeharto mengadakan jamuan makan malam kenegaraan untuk menghormati kunjungan Raja Faisal. Dalam pidatonya, Presiden Soeharto mengemukakan sekali lagi sikap pemerintah Indonesia yang sepenuhnya berdiri di pihak bangsa Arab dalam perjuangan melawan Israel.
Presiden menyatakan bahwa Indonesia telah mengusahakan dengan segala jalan dan melalui berbagai forum agar Resolusi Dewan Keamanan PBB tahun 1967 dilaksanakan sepenuhnya. Indonesia juga berusaha agar hasil-hasil Konferensi Jeddah yang di prakarsai Raja Faisal dapat terlaksana demi penyelesaian krisis Timur Tengah.
Dalam pidato balasannya Raja Faisal menyatakan bahwa sikap Indonesia yang jelas memihak Arab dalam perjuangannya tidak ada yang sanggup mengingkari. Hubungan antara kedua negara terus diperkuat dan dikembangkan. Sebab hubungan yang telah terjalin ini bukan hanya pada saat terakhir ini, tetapi merupakan tradisi yang didasarkan atas kepercayaan kepada Allah dan Rasulullah.
Setelah acara makan malam, diadakan tukar-menukar cindera mata. Presiden Soeharto memberikan sebilah keris dan seekor macan yang diawetkan, sedangkan raja Faisal memberikan sebilah pedang Arab yang disepuh emas.
Pada Kamis (11/2/1970), Presiden Soeharto dan Raja Faisal mengadakan perundingan yang berlangsung selama satu setengah jam di Istana Merdeka. Kedua pemimpin tersebut telah membahas masalah krisis Timur Tengah.
Dalam pertemuan ini Presiden Soeharto telah menegaskan kembali sokongan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Arab. Perundingan juga menyentuh masalah hubungan ekonomi antar kedua negara.
Tercapai kesepakatan bahwa masalah ini akan dibicarakan lebih lanjut oleh para menteri perdagangan kedua negara. []