BANGLADESH—PBB dilaporkan telah mendukung pemerintah Bangladesh dalam kampanye vaksinasi bagi pengungsi Muslim Rohingya guna mencegah penyebaran penyakit mematikan. Vaksinasi yang diberikan adalah untuk mencegah penyakit campak, rubella dan polio.
Ribuan pengungsi Rohingya termasuk anak-anak, sangat rentan terjangkiti virus dan penyakit yang berpotensi mematikan usai melarikan diri dari Myanmar ke Bangladesh akibat upaya pembersihan etnis Muslim yang dilakukan rezim Myanmar.
Organisasi UNICEF dan WHO mendukung kampanye untuk mengimunisasi sekitar 150 ribu anak Rohingya di bawah usia 15 tahun. Mereka tersebar di 68 pemukiman pengungsi dekat perbatasan Bangladesh dengan Myanmar, laman resmi PBB melaporkan pada Senin (18/9/2017).
“Kami senang bahwa kami dapat memulai kampanye imunisasi dengan sangat cepat untuk melindungi populasi dari kemungkinan wabah campak,” kata Navaratnasamy Paranietharan, kepala WHO di Bangladesh.
Kampanye tujuh hari tersebut direncanakan oleh WHO yang juga mengelola dan memantau pelaksanaan imunisasi di lapangan. Sedangkan UNICEF telah menyediakan vaksin, semprotan dan kapsul Vitamin A.
“Campak adalah penyakit yang sangat menular dan berbahaya selama keadaan darurat, terutama untuk anak-anak yang sudah lemah dan kurang gizi. Dengan ribuan anak-anak yang melintasi perbatasan setiap hari, vaksinasi sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit yang berpotensi mematikan,” ujar Edward Beigbeder, kepala UNICEF di Bangladesh.
Menurut perkiraan, lebih dari 410 ribu pengungsi Rohingya telah tiba di Bangladesh sejak 25 Agustus lalu. Dari jumlah tersebut sebanyak 60 persennya adalah anak-anak. []