JEPANG—Gairah masyarakat Uni Emirat Arab (UEA) untuk berlibur ke Jepang dikabarkan telah meningkat. Hal ini dipaparkan agen perjalanan di Dubai yang telah beroperasi di bisnis itu selama 18 tahun, Gulf Today melaporkan pada Senin (17/9/2017).
“Peningkatan jumlah wisatawan selama 18 bulan terakhir muncul, khususnya para pelancong musiman yang gemar mencari destinasi wisata baru,” ungkap Dileep Nair, CEO Ornate Travel.
“Orang Emirates atau ekspatriat ingin melihat dan merasakan kecanggihan wisata Jepang. Mereka ingin melihat teknologi terbaru maka mereka pergi ke Jepang. Mereka juga ingin melihat pohon cherry bersemi,” ungkap Nair.
Menurut Nair, warga UEA pergi ke luar negeri sendiri saja antara empat hingga lima kali dalam setahun. Mereka pergi ke luar negeri dengan orang dekat mereka dua atau tiga kali untuk berlibur.
Sementara itu, staf senior Divisi Infrastruktur dan Urusan Bandara Osaka, Kazumasa Okada mengatakan bahwa Osaka kini menjadi ‘sister city’ untuk Dubai.
Okada juga mengatakan bahw kota Kansai telah membuka pintunya untuk negara-negara Teluk. Bahkan Kansai di bagian barat Pulau Honshi dengan kota pelabuhannya, Kobe, memiliki masjid tertua di Jepang yang dibangun tahun 1935. Masjid ini telah bertahan saat Perang Dunia II dan gempa besar di tahun 1995 yang meluluhlantakkan Jepang.
Selain masjid, Kobe juga unik karena produk daging sapi halalnya dari jenis sapi hitam Jepang.
Manager Kobe Beef Tatsuya, Jong Ho Lee yang mempelajari sistem makanan halal beberapa tahun lalu, mengatakan industri daging sapi Kobe telah dimulai sejak 150 tahun lalu. Sejak saat itu Kobe menjadi kota pelabuhan untuk banyak orang di seluruh dunia.
“Saya telah memelajari sistem makanan halal, karena pertumbuhan jumlah turis Muslim dari Asia Tenggara,” kata Lee. []