BILA kita bertanya kepada seseorang yang misalnya mempunyai penyakit darah tinggi atau diabetes, pasti hampir semua jawabannya adalah: penyakit ini dari turunan, karena oang tua saya dulu mempunyai penyakit yang sama.
Bila kita pakai akal sehat kita, masa iya sih Allah SWT mewariskan penyakit secara turun temurun dari seorang bapak ke anak, kemudian ke cucunya? Tentunya tidak masuk akal, karena pada dasarnya manusia itu adalah makhluk yang sejatinya dilahirkan untuk hidup sehat.
Tidak semua penyakit berasal dari faktor genetis saja tapi ada juga penyebab terbesar penyakit; faktor pewarisan kebiasaan-kebiasaan. Ya, Kebiasaan-kebiasaan di rumah secara tidak disadari terpatri dalam benak anak-anak. Kesukan akan jenis jenis makanan tertentu, cara memasak, gaya hidup dan nilai-nilai, beragam antara satu keluarga dan keluarga lain. Orang tua dan anak-anak yang tumbuh dalam rumah tangga yang sama memiliki kesukaan yang hampir sama.
Dengan kata lain, anak anak cenderung menderita penyakit yang sama dengan orang tuanya. Sama sekali bukan karena mereka mewarisi gen yang menyebabkan penyakit itu, melainkan karena mereka mewarisi kebiasaan-kebiasaan gaya hidup yang menyebabkan penyakit tersebut.
Jika mewarisi kebiasaan kebiasaan baik, seperti memiliki bahan bahan-makanan yang segar, air yang baik, menjalani gaya hidup yang baik seperti mengkonsumsi makanan yang kaya nutrisi, berolah raga, meminum madu, berbekam secara rutin, maka insya Allah kebiasaan yang kita lakukan ini akan terus diwariskan kepada anak cucu kita dan otomatis efek sehatnyapun akan terus berkelanjutan kepada generasi selanjutnya.
Nah sebaliknya bila kita sebagai orang tua mepraktikkan gaya hidup yang buruk seperti jarangnya berolahraga, makan kaya dengan lemak, merokok, gampang mengonsumsi obat-obatan kimia, Insya Allah generasi selanjutnya pun tidak akan jauh beda dan efek penyakit seperti kanker, darah tinggi, dan stroke yang diwarisi, bahkan akan lebih buruk daripada orang tuanya.
Dengan begitu anak-anak mewarisi kebiasaan-kebiasaan yang baik atau yang buruk dari kedua orang tua mereka. Orang dewasa yang sejak kecil diperintahkan orang tuanya untuk berbekam setiap bulannya akan sangat baik bagi tubuh, mungkin masih melakukan berbekam dan minum madu hingga saat ini. Itu karena kata-kata orang tua terpatri dalam benak mereka .Hanya dengan merenungkan sendiri, dengan berhati hati atas kebiasaan-kebiasaan kita, barulah kita dapat mewariskan kesehatan yang lebih baik bagi generasi selanjutnya. []
Oleh: Yudhistira Adi Maulana, Penggagas rumah sehat Bekam Ruqyah Centre Purwakarta yang berasaskan pengobatan Thibbunnabawi.