PALESTINA—Dewan Ulama Palestina di Lebanon dilaporkan telah menyatakan bahwa haram jika umat Muslim menormalisasi hubungan dengan rezim Israel, kantor berita Shafa melaporkan pada Selasa (19/9/2017).
Dewan Ulama Palestina tersebut meminta kepada seluruh ulama Islam untuk tidak pernah berdamai dengan Israel.
“Barang siapa yang menentang pengharaman normalisasi hubungan dengan Israel ini, ia telah berkhianat kepada Allah, Rasulullah, dan umat-Nya,” tandas pernyataan resmi Dewan Ulama Palestina itu.
Dalam pernyataan resmi itu juga ditegaskan, “Keputusan yang telah diambil oleh Gerakan Muqawamah Islam Palestina (Hamas) di Gaza adalah sebuah langkah penting. Hal ini sebagai upaya dalam menyelesaikan problem manajemen untuk menciptakan perdamaian dan persatuan Palestina.”
Dewan Ulama Palestina menekankan agar prinsip-prinsip yang telah ditetapkan oleh perjuangan Palestina diperhatikan dan muqawamah serta persatuan tetap dipelihara hingga Palestina terbebaskan dari cengkeraman Israel.
Dewan Ulama Palestina juga mendesak para penjajah dan seluruh pengungsi kembali ke tempat tinggal mereka. Umat Islam juga kembali bisa shalat di Yerusalem sebagai ibukota Palestina, bangsa Arab, dan seluruh Muslimin.
Sepertinya fatwa Dewan Ulama Palestina ini dikeluarkan lantaran tersebar berita bahwa sebagian negara Arab dan Islam telah mengadakan hubungan tersembunyi dan bahkan terang-terangan dengan rezim Israel.
Sebuah sumber berita menyatakan kepada al-Manar bahwa salah seorang pemimpin Palestina baru-baru ini telah mengadakan pertemuan tersembunyi dengan para penasihat Benjamin Netanyahu di salah satu ibukota negara Eropa.
Abdul-Fattah al-Sisi, Presiden Mesir, hari ini telah menggelar pertemuan terbuka dengan Perdana Menteri Israel di sela-sela Sidang Umum PBB di New York. []