ALQURAN adalah firman Allah SWT yang diturunkan kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam melalui perantara Malaikat Jibril. Alquran merupakan petunjuk bagi orang-orang yang bertakwa. Bagi seorang muslim, mempelajari Alquran -baik itu belajar membacanya atau belajar memahami maknanya- merupakan suatu kewajiban. Oleh karena itu, muslim yang baik sepatutnya tahu apa itu adab membaca Alquran.
Sebagai orang mukmin, orang yang mengimani Alquran, sejauh manakah kita sering membaca Alquran? Jangan sampai karena kesibukan kita soal dunia, menjadikan kita lupa untuk membaca dan mentadabburi Alquran. Karena sesungguhnya ketenangan dan ketentraman dapat diperoleh dari Alquran.
Hal ini berdasarkan firman Allah SWT, “Ingatlah hanya dengan mengingat Allah-lah hati menjadi tentram.” (Qs. ar-Ra’d: 28)
Lalu ketika kita membaca Alquran, sudahkah kita beretika baik terhadapnya? Dalam Islam, ketika kita membaca Alquran, maka kita perlu memperhatikan adab-adab untuk mendapatkan kesempurnaan pahala dalam membaca Alquran. Berikut adab membaca Alquran yang dikutip dari Muslim.or.id:
1 Membaca dalam keadaan suci
Adab Membaca Alquran yang pertama adalah bersuci. Tidak ada yang menyentuh Alquran selain hamba yang suci (berwudhu) sesuai dalam Quran surat Al Waqiah ayat 77-79.
اِنَّهٗ لَقُرْاٰنٌ كَرِيْمٌۙ
فِيْ كِتٰبٍ مَّكْنُوْنٍۙ
لَّا يَمَسُّهٗٓ اِلَّا الْمُطَهَّرُوْنَۙ
Artinya: dan (ini) sesungguhnya Alquran yang sangat mulia, dalam Kitab yang terpelihara (Lauh Mahfuzh), tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.
BACA JUGA: 11 Kumpulan Doa yang Bersumber dari Alquran
Dalam membaca Alquran seseorang dianjurkan dalam keadaan suci. Namun, diperbolehkan apabila dia membaca dalam keadaan terkena najis. Imam Haromain berkata, “Orang yang membaca Alquran dalam keadaan najis, dia tidak dikatakan mengerjakan hal yang makruh, akan tetapi dia meninggalkan sesuatu yang utama.” (At-Tibyan, hal. 58-59)
2 Membacanya dengan pelan (tartil)
Adab Membaca Alquran yang kedua adalah membaca dengan tartil. Dalam Alquran surat Al Muzzammil ayat 4, Allah SWT mengingatkan Umat Islam untuk membaca Quran secara perlahan-lahan.
اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ
Artinya: atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Alquran itu dengan perlahan-lahan.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Siapa saja yang membaca Alquran (khatam) kurang dari tiga hari, berarti dia tidak memahami.” (HR. Ahmad dan para penyusun kitab-kitab Sunan). Sebagian sahabat membenci pengkhataman Alquran sehari semalam, dengan dasar hadits di atas.
Rasulullah ﷺ telah memerintahkan Abdullah Ibnu Umar untuk mengkhatamkan Alquran setiap satu minggu (7 hari) (HR. Bukhari, Muslim). Sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Mas’ud, Utsman bin Affan, Zaid bin Tsabit, mereka mengkhatamkan Alquran sekali dalam seminggu.
3 Tidak Tergesa-gesa
Adab Membaca Alquran ketiga adalah jangan tergesa-gesa. Allah SWT mengingatkan umat Islam untuk tidak membaca Alquran secara tergesa-gesa. Adab membaca Alquran itu tertulis di dalam Quran surat Taha ayat 114:
فَتَعٰلَى اللّٰهُ الْمَلِكُ الْحَقُّۚ وَلَا تَعْجَلْ بِالْقُرْاٰنِ مِنْ قَبْلِ اَنْ يُّقْضٰٓى اِلَيْكَ وَحْيُهٗ ۖوَقُلْ رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا
Artinya: Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenar-benarnya. Dan janganlah engkau (Muhammad) tergesa-gesa (membaca) Alquran sebelum selesai diwahyukan kepadamu, dan katakanlah, “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”
Ternyata, di balik itu semua Allah SWT menginginkan agar umat Islam bisa membaca secara tartil, yakni lahan, teratur, dan benar. Tertulis dalam Quran surat Al Furqan ayat 32
وَقَالَ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَوْلَا نُزِّلَ عَلَيْهِ الْقُرْاٰنُ جُمْلَةً وَّاحِدَةً ۛ كَذٰلِكَ ۛ لِنُثَبِّتَ بِهٖ فُؤَادَكَ وَرَتَّلْنٰهُ تَرْتِيْلًا
Artinya: Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Alquran itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar).
4 Membaguskan suara ketika membacanya
Adab Membaca Alquran yang keempat adalah membaguskan suara saat membaca Alquran. Sebagaimana sabda Rasulullah ﷺ, “Hiasilah Alquran dengan suaramu.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Al-Hakim). Di dalam hadits lain dijelaskan, “Tidak termasuk umatku orang yang tidak melagukan Alquran.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Maksud hadits ini adalah membaca Alquran dengan susunan bacaan yang jelas dan terang makhraj hurufnya, panjang pendeknya bacaan, tidak sampai keluar dari ketentuan kaidah tajwid. Dan seseorang tidak perlu melenggok-lenggokkan suara di luar kemampuannya.
BACA JUGA: 5 Keutamaan Membaca Alquran
5 Berlindung kepada Allah dari setan saat membaca Alquran
Adab Membaca Alquran yang kelima adalah mengawali tilawah Alquran dengan meminta perlindungan kepada Allah Azza wa Jalla. Allah SWT berfirman yang artinya, “Dan bila kamu akan membaca Alquran, maka mintalah perlindungan kepada Allah dari (godaan-godaan) syaithan yang terkutuk.” (QS. An-Nahl: 98)
Membaca Alquran dengan tidak mengganggu orang yang sedang shalat, dan tidak perlu membacanya dengan suara yang terlalu keras atau di tempat yang banyak orang. Bacalah dengan suara yang lirih secara khusyu’.
Rasulullah ﷺ bersabda, “Ingatlah bahwasanya setiap dari kalian bermunajat kepada Rabbnya, maka janganlah salah satu dari kamu mengganggu yang lain, dan salah satu dari kamu tidak boleh bersuara lebih keras daripada yang lain pada saat membaca (Alquran).” (HR. Abu Dawud, Nasa’i, Baihaqi dan Hakim). Wallahu a’lam. []