Oleh: Irfan Juhari
DULU banyak manusia bermimpi bisa terbang. Selain ingin terbang, manusia juga ingin bisa berkomunikasi tanpa harus bertemu langsung. Ada juga manusia yang menghayal bisa pergi kebulan. Dan mungkin banyak lagi impian-impian manusia yang tampak mustahil pada saat itu, namun kini semua sudah terealisasi menjadi sebuah kenyataan. Ya, sangat banyak peristiwa atau hasil ciptaan manusia yang bermula dari sebuah angan-angan, khayalan, impian atau cita-cita. Terciptanya sebuah impian tidaklah datang dengan sendirinya. Butuh proses yang luar biasa agar hal tersebut bisa terwujud. Diantaranya adalah;
1. Mempunyai Impian
Tanpa memiliki sebuah impian atau cita-cita, seseorang tak akan pernah menyandang kata “berhasil” dalam hidupnya. Karena, arti dari keberhasilan itu sendiri adalah tercapainya sebuah impian atau cita-cita. Tak perlu takut untuk memiliki sebuah impian. Karena untuk bisa memiliki sebuah impian atau cita-cita tidak perlu sampai mengeluarkan pundi-pundi rupiah alias gratis. Dengan adanya impian, seseorang akan menjadi lebih terarah dalam hidup.
BACA JUGA: Nasihat Terakhir Ibu
Bila seseorang tak punya atau bahkan tak pernah punya impian, maka hidupnya seperti sedang berkendara di sebuah jalan yang dipenuhi kabut tebal sehingga tak tahu arah. Dia akan melaju sangat lambat bahkan terdiam meski dijalan tol sekalipun. Beda halnya dengan orang yang punya impian. Impian adalah satu-satunya cara untuk menghilangkan kabut dijalanan sehingga orang yang punya impian bisa memacu kendaraannya dengan percaya diri dan jauh lebih cepat karena sudah jelas apa yang hendak diraihnya.
2. Keyakinan Pada Impian
Seseorang yang tidak yakin dengan impiannya sendiri, tentunya dia akan bertindak dengan penuh keragu-raguan. Bila hal itu terjadi, tentu kegagalanlah yang akan menjadi hadiahnya. Orang-orang yang ragu dengan impiannya selalu mengatakan “bisa gak ya?”, “Kayaknya susah deh!”, “Ah gak mungkin!” dan kata-kata lain yang senada. Begitu pula saat mereka mencoba lalu gagal, mereka akan segera mencari kesalahan-kesalahan dari orang lain.
Beda dengan orang yang yakin dengan impiannya, maka kata-kata yang terucap adalah kebalikannya, seperti “Pasti bisa!”, “Ini mudah kok!” dan kata-kata positif lainnya. Dan disaat mereka mengalami hambatan, tentunya mereka tidak akan berhenti begitu saja. Mereka akan melihat kekurangan diri lalu memperbaikinya kemudian mencurahkan seluruh energi yang dimiliki agar bisa membuktikan bahwa “keyakinan” mereka benar dan bisa terwujud.
3. Stop Berbuat Sia-Sia
Senantiasa menunda-nunda pekerjaan, tidak maksimal dalam mengerjakan sesuatu atau bahkan bermaksiat adalah sedikit contoh dari perbuatan sia-sia. Bagi orang yang memang punya hasrat untuk meraih impian, maka mereka akan selalu bersegera dalam beraktifitas agar cepat terwujud cita-citanya. Sebagaimana seorang sahabat nabi bernama Umair bin al-Humam yang sudah tak sabar menjadi penghuni syurga. Maka pada saat perang Badar, dia bersegera menceburkan diri kedalam medan jihad tanpa menunggu untuk menghabiskan seluruh kurma yang ada diwadahnya. Dia maju menghadapi musuh-musuh yang kuat, mengalahkan mereka hingga akhirnya seorang musuh yang jauh lebih kuat darinya, mengantarkan Umair bin al-Humam menjadi seorang syuhada.
BACA JUGA: 3 Nasihat Untuk Pengantin Baru, Huhuy!
4. Keep Moving Forward
Andaikan Thomas Alfa Edison tidak meneruskan usahanya untuk menciptakan bola lampu, mungkin sekarang namanya tak akan pernah dikenal sebagai penemu. Andaikan Sultan Mehmed II berhenti berjuang untuk menaklukkan Konstantinopel karena ada rantai besar yang menghalangi kapal-kapal perangnya dan dikelilingi bukit-bukit terjal, mungkin gelar Muhammad Al-Fatih (sang penakluk) takkan pernah beliau sandang. Mereka adalah contoh orang-orang yang berhasil. Orang berhasil bukanlah orang yang saat melakukan sesuatu langsung mencapai targetnya. Namun, orang berhasil adalah orang yang tidak pernah berhenti hingga impiannya terwujud.
5. Do’a
Terakhir, do’a adalah senjata terakhir yang harus dilakukan bagi orang yang sungguh ingin meraih impiannya. Segala kemudahan, kelancaran dan konsistensi dalam mencapai impian memerlukan invisible hand (tangan ajaib). Agar datang invisible hand dalam perjuangan meraih impian, maka do’a sangat diperlukan. Do’a adalah cermin bagi orang yang pandai bersyukur.
So, jadilah pribadi yang berani untuk bermimpi. Tak perlu hiraukan celaan dan makian orang lain. Namun bukan berarti menutup diri dari segala masukan yang bisa membuat diri menjadi lebih baik. Maju terus sampai terwujudnya impian dan tentu saja memohon kepada Dzat yang Maha Pemurah agar segala cita-cita atau impian bisa terwujud sesuai dengan harapan. Buanglah kata gagal! Karena gagal hanya berlaku bagi orang yang berhenti memperjuangkan impiannya!
Salam Hangat Penuh Semangat,