SETIAP orang lumrah melakukan perjalanan, baik perjalanan dekat maupun jauh. Namun, saat dalam perjalanan kita tentu biasa menemui berbagai medan jalan, mulai dari berkelok, menanjak, menikung, atau jalan yang dianggap ‘angker’ dan berbahaya.
Sebagai Muslim, sebaiknya jangan terpengaruh oleh aneka khurafat tentang keangkeran sebuah jalan yang akhirnya hanya akan membawa kecelakaan.
BACA JUGA: 2 Adab Islam Sebelum Melakukan Perjalanan
Rasulullah SAW sebagai pribadi agung dan teladan bagi umatnya telah memberikan tuntunan agar perjalanan kita diberkahi dan selamat dengan izin Allah SWT. Berikut di antaranya:
1. Rasulullah suka memulai perjalanan pada awal siang dan pada hari kamis.
2. Rasulullah SAW memakruhkan melakukan perjalanan sendirian, apalagi pada malam hari.
3. Rasulullah SAW bertakbir tiga kali ketika menaiki untanya, lalu berdoa “Maha suci allah yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kami akan kembali kepada tuhan kami.” (QS. az-Zukhruf: 13 -14). Lalu Beliau SAW membaca doa safar yang artinya “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu kebaikan dan ketaqwaan dalam perjalalananku ini, dan beramal sesuai dengan yang kau ridhai. Ya Allah ringankanlah perjalanan kami dan lipatlah jaraknya.” (HR. Muslim).
BACA JUGA: Beda Safar untuk Maksiat dan Maksiat untuk Safar
4. Ketika Rasulullah SAW berada di jalan menanjak, beliau bertakbir, apabila jalan menurun, beliau bertasbih. Rasulullah pernah berwasiat “Aku wasiatkan kau agar bertaqwa kepada Allah dan bertakbir setiap menanjak ke tempat yang tinggi. Lalu ketika ada seseorang berkata kepadanya: ‘Ya Rasulullah, aku ingin melakukan perjalanan. Rasulullah SAW berpesan padanya: Saya mewasiatkanmu agar kamu senantiasa bertakwa kepada Allah SWT dan bertakbir (jika berjalan di tempat) yang tinggi,” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).
5. Rasulullah SAW juga bersabda: “Apabila salah seorang dari kalian berhenti di suatu tempat, maka hendaklah dia berdoa: ‘Aku belindung dengan perantara kalimatnya yang sempurna atas keburukan yang dia ciptakan). maka tidak ada yang mencelakainya hingga dia pergi dari tempat itu.” (HR. Muslim). []