AL-QUR’AN adalah pedoman hidup bagi umat Islam. Membaca, memahami, dan mengamalkan ajarannya tidak hanya menjadi ibadah, tetapi juga menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT serta memperbaiki hubungan antarmanusia. Namun, ketika sebuah keluarga tidak pernah membaca Al-Qur’an di rumahnya, ada dampak signifikan yang dapat dirasakan, baik secara spiritual, emosional, maupun sosial.
1. Kehilangan Cahaya Spiritual dalam Kehidupan
Al-Qur’an disebut sebagai “cahaya” yang menerangi hati dan kehidupan manusia. Ketika sebuah keluarga tidak pernah membaca atau mendengarkan lantunan ayat-ayat suci ini, mereka berpotensi kehilangan panduan spiritual yang dapat membawa ketenangan jiwa.
BACA JUGA: Masyithoh, Tukang Sisir Keluarga Fir’aun
- Kurangnya rasa damai: Al-Qur’an memiliki kekuatan menenangkan hati yang gelisah, seperti firman Allah dalam QS. Ar-Ra’d:28: “Hanya dengan mengingat Allah hati menjadi tenang.”
- Jauh dari keberkahan: Rumah yang tidak dihiasi bacaan Al-Qur’an bisa kehilangan keberkahan dan rahmat dari Allah.
2. Melemahnya Pendidikan Agama dalam Keluarga
Keluarga adalah tempat pertama anak-anak belajar tentang nilai-nilai Islam. Ketika orang tua tidak memberikan contoh membaca Al-Qur’an, anak-anak cenderung tumbuh tanpa mengenal kedekatan dengan kitab suci ini.
- Minimnya pemahaman agama: Anak-anak mungkin tidak memahami ajaran Islam secara mendalam, yang dapat memengaruhi perilaku mereka di kemudian hari.
- Hilangnya kebiasaan ibadah: Anak-anak yang tidak dibiasakan membaca Al-Qur’an sejak kecil mungkin kesulitan menjadikannya sebagai rutinitas saat dewasa.
3. Rentan terhadap Pengaruh Negatif
Tanpa penguatan nilai-nilai Al-Qur’an, anggota keluarga menjadi lebih rentan terhadap pengaruh negatif dari lingkungan, seperti:
- Perilaku yang tidak sesuai syariat: Ketidakpahaman terhadap ajaran Islam bisa menyebabkan seseorang mudah terjerumus dalam perilaku yang dilarang, seperti fitnah, ghibah, atau pergaulan bebas.
- Kehilangan identitas keislaman: Dalam menghadapi tantangan modern, keluarga yang jauh dari Al-Qur’an mungkin merasa sulit mempertahankan nilai-nilai Islam dalam kehidupan sehari-hari.
4. Kurangnya Ikatan Emosional dalam Keluarga
Membaca Al-Qur’an bersama dapat menjadi momen kebersamaan yang mempererat hubungan keluarga. Ketika aktivitas ini tidak dilakukan, keluarga kehilangan salah satu cara untuk menciptakan kedekatan emosional.
- Minimnya komunikasi spiritual: Tanpa interaksi berbasis agama, hubungan antaranggota keluarga bisa menjadi lebih dangkal.
- Potensi konflik lebih tinggi: Al-Qur’an mengajarkan kesabaran, kasih sayang, dan pengendalian diri. Tanpa memahami nilai-nilai ini, keluarga lebih rentan terhadap konflik.
5. Hilangnya Keberkahan dalam Rumah Tangga
Rumah yang tidak pernah dihiasi dengan bacaan Al-Qur’an berisiko menjadi tempat yang tidak nyaman secara spiritual. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda:
“Janganlah kalian menjadikan rumah kalian seperti kuburan. Sesungguhnya setan lari dari rumah yang dibacakan surah Al-Baqarah.” (HR. Muslim).
Ketika Al-Qur’an tidak dibaca di rumah, setan lebih mudah memengaruhi anggota keluarga, yang dapat memicu berbagai masalah, seperti perselisihan, ketidaktenangan, atau bahkan rasa tidak puas dalam kehidupan.
Solusi untuk Menghidupkan Kembali Tradisi Membaca Al-Qur’an di Rumah
Jika keluarga belum memiliki kebiasaan membaca Al-Qur’an, beberapa langkah berikut dapat membantu memulainya:
BACA JUGA:Â 5 Keluarga Allah di Muka Bumi, Siapa Saja?
- Jadwalkan waktu khusus: Tentukan waktu harian atau mingguan untuk membaca Al-Qur’an bersama, misalnya setelah shalat Maghrib.
- Mulai dengan langkah kecil: Jika sulit membaca Al-Qur’an setiap hari, mulailah dengan beberapa ayat atau surah pendek.
- Manfaatkan teknologi: Gunakan aplikasi Al-Qur’an digital atau dengarkan murottal untuk memudahkan pembiasaan.
- Ajarkan dengan penuh kasih: Orang tua dapat mengajarkan anak membaca Al-Qur’an secara perlahan, disertai cerita tentang makna ayat-ayatnya.
- Ikut kajian tafsir: Pelajari isi dan makna Al-Qur’an agar seluruh keluarga dapat mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Al-Qur’an adalah sumber hidayah yang tidak hanya memberikan panduan hidup, tetapi juga menghadirkan ketenangan, keberkahan, dan keharmonisan dalam keluarga. Ketika sebuah keluarga menjauh dari membaca Al-Qur’an, dampaknya dapat dirasakan dalam berbagai aspek kehidupan, baik secara spiritual, emosional, maupun sosial. Oleh karena itu, membiasakan membaca Al-Qur’an di rumah adalah langkah penting untuk menciptakan keluarga yang sakinah, mawaddah, dan penuh rahmat dari Allah SWT. []