RAKYAT Palestina telah memperingati Hari Anak Palestina pada Ahad (5/4/2020). Anak-anak adalah generasi pembangun Palestina di masa depan. Meski mereka kerap mengalami serangan dan penindasan dari penjajah Israel.
Menurut dari dari Biro Pusat Statistik Palestina, diperkirakan jumlah anak di bawah usia 18 tahun pada pertengahan 2020 di Palestina akan mencapai sekitar 2,27 juta anak. Mencakup 1,16 juta anak laki-laki dan 1,11 juta anak perempuan. Dengan demikian maka proporsi anak-anak di Palestina akan mencapai sekitar 45% dari total populasi Palestina. Sebanyak 42% di Tepi Barat dan 48% di Jalur Gaza.
BACA JUGA: Milad, Melly Goeslaw Didoakan Anak-Anak Palestina
Berikut beberapa fakta anak-anak di Palestina yang jarang diketahui:
1 Angka putus sekolah di Palestina rendah
Data awal dari Survei Pendidikan untuk tahun akademik 2019/2020 menunjukkan bahwa jumlah siswa sekolah di Palestina berjumlah 1.313 juta anak. Sebanyak 1,063 juta anak belajar di tingkat sekolah dasar (SD dan SMP), sebsar 50,8% siswa dan 49,2% siswi. Sebanyak 250 ribu anak di tingkat sekolah menengah (SMA), sebesar 45,2% siswa dan 54,8% siswi.
Tingkat putus sekolah pada tahun akademik 2017/2018 sekitar 1,0% untuk anak laki-laki dan 0,6% untuk anak perempuan. Ketika dibandingkan tingkat putus sekolah berdasarkan kelas, ditemukan bahwa tingkat putus sekolah tertinggi di antara anak laki-laki adalah di kelas 10 SMK, angkanya sekitar 6%. Sedangkan tingkat tertinggi putus sekolah di kalangan anak perempuan adalah di kelas dua belas teknologi, angka sekitar 21%. Ini menurut database Survei Pendidikan untuk tahun akademik 2018/2019
2 6 dari 10 anak menggunakan medsos
Data untuk tahun 2019 menunjukkan bahwa persentase anak-anak (usia 10-17 tahun) yang menggunakan jejaring sosial mencapai 64% di Palestina. Sebesar 71% di Tepi Barat dan 54% di Jalur Gaza. Berdasarkan jenis kelamin, sebesar 73% untuk anak-anak laki-laki dan 55% untuk anak perempuan.
Data Survei Kekerasan dalam Masyarakat Palestina tahun 2019 menunjukkan bahwa 9% anak-anak (usia 12-17 tahun) mengalami salah satu bentuk kekerasan elektronik (paparan pemerasan, ancaman, pelecehan, celaan dan penghinaan melalui situs media sosial) oleh orang lain melalui penggunaan situs media sosial. Sebesar 8% untuk laki-laki dan 10% untuk anak perempuan.
3 Tingkat pekerja anak stabil
Sebagai wilayah konflik, tidak haran bila banyak anak-anak yang sudah masuk ke dunia kerja. Data Survei Angkatan Kerja tahun 2019 menunjukkan bahwa persentase anak-anak yang bekerja (baik dengan atau tanpa upah) di Palestina telah mencapai sekitar 3% dari total jumlah anak-anak dalam kelompok usia (10-17 tahun). Sebesar 4% di Tepi Barat dan 1% di Jalur Gaza. Sebesar 6% anak laki-laki dan 0,2% anak perempuan.
Persentase anak-anak yang terdaftar di sekolah dan bekerja sebesar 1%. Sekitar 1% di Tepi Barat dan 0,5% di Jalur Gaza. Berdasarkan tingkat jenis kelamin, persentasenya adalah 2% untuk anak laki-laki dan 0,1% untuk anak perempuan.
Aktivitas perdagangan, restoran dan hotel adalah operator utama yang menggunakan tenaga kerja anak-anak (usia 10-17 tahun) di Tepi Barat dan Jalur Gaza. Di Tepi Barat sebesar 41% dan di Jalur Gaza sebsar 58%. Berikutnya adalah sektor industri pertambangan, penggalian dan manufaktur. Sebesar 21% di Tepi Barat 14% di Jalur Gaza.
BACA JUGA: Pakar: Lebih dari 50 Ribu Anak Palestina Ditangkap Tentara Israel Sejak 1967
4 200 anak di penjara Israel dan 28 gugur selama 2019
Data dari Badan Urusan Tawanan Palestina menunjukkan bahwa jumlah anak-anak Palestina (di bawah usia 18 tahun) yang ditahan di dalam penjara Israel selama tahun 2019 mencapai 889 anak. Adapun jumlah tahanan anak di penjara penjajah Israel pada akhir 2019 mencapai 200 anak (di bawah usia 18 tahun).
Sementara menurut catatan Gerakan Global untuk Pertahanan Anak-anak di Palestina, menyebutkan bahwa 28 anak (di bawah usia 18 tahun) gugur selama tahun 2019 akibat kekerasan penjajah Israel. Sebanyak tujuh anak dalam kelompok usia (0-12) tahun, 10 anak dalam kelompok usia (13-15) tahun, dan 11 -anak dalam kelompok umur (16-17). Sementara anak-anak yang gugur selama tahun 2018 sebanyak 57 anak.
5 Dua pertiga anak menggunakan internet
Data Survei Rumah Tangga untuk Teknologi Informasi dan Komunikasi 2019 menunjukkan bahwa persentase anak-anak (usia 10-17 tahun) yang menggunakan internet mencapai 66% di Palestina. Sebesar 69% di Tepi Barat dan 62% di Jalur Gaza. Sebesar 68% untuk anak-anak laki-laki dan 63% untuk anak perempuan.
Mengenai frekuensi menggunakan Internet, data menunjukkan bahwa 67% anak setidaknya menggunakan internet sekali sehari. Sebesar 72% untuk anak laki-laki dan 61% untuk anak perempuan. Kemudian sebesar 28% anak menggunakan internet sekali sepekan. Namun yang tidak setiap hari sebesar 24% untuk anak laki-laki dan 33% untuk anak perempuan.
Sebesar 84% keluarga membatasi jumlah jam penggunaan Internet harian untuk anak-anak mereka (usia 5-17 tahun) di Palestina. Sebesar 82% di Tepi Barat dan 86% di Jalur Gaza. []
SUMBER: PALINFO