IBADAH Haji merupakan rukun Islam yang kelima. Seorang muslim wajib melaksanakan ibadah haji jika sudah mampu secara finansial dan fisik. Bagi yang masuk kategori mampu, menunaikan haji wajib setidaknya sekali seumur hidup. Lalu apa saja fakta ibadah haji yang jarang diketahui kaum muslimin?
Berikut fakta ibadah haji yang dikutip Islampos dari berbagai sumber:
1 Rasulullah ﷺ Hanya Sekali Melakukan Ibadah Haji
Fakta ibadah haji pertama adalah bahwa Rasulullah ﷺ melakukan haji hanya sekali yaitu jelang akhir hayatnya hingga disebut haji perpisahan. Tentunya ini di luar jumlah umrah yang Nabi ﷺ lakukan.
Mengutip Ihram, diriwayatkan dari Abu Ishaq, dia berkata, Aku pernah bertanya kepada Zaid bin Arqam, “Berapa kali kamu berperang menyertai Rasulullah?” Dia menjawab, “Tujuh belas kali.” Kata Abu Ishaq, “Kemudian Zaid bin Arqam bercerita kepadaku bahwa Rasulullah pernah berperang sembilan belas kali, dan beliau berhaji sekali setelah beliau berhijrah, yaitu haji wada’.”
Sementara itu Jabir bin Abdullah RA meriwayatkan, “Sesungguhnya Rasulullah telah tinggal di Madinah selama sembilan tahun namun beliau belum berhaji. Kemudian pada tahun kesepuluh beliau mengumumkan bahwa beliau akan berhaji, sehingga banyak orang yang hadir ke Madinah yang kesemuanya ingin turut serta bersama Rasulullah dan melakukan amal ibadah seperti beliau.”
2 Jumlah jamaah haji dalam 24 tahun terakhir
Fakta ibadah haji kedua soal jumlah total jamaah haji dalam 24 tahun terakhir. Arab Saudi merilis total jumlah jamaah yang telah melaksanakan ibadah haji dalam 24 tahun terakhir 2018 silam. General Authority for Statistics (Gastat) mengatakan Arab Saudi telah melayani 52.683.893 orang jamaah dalam pelaksanaan haji sejak 1995.
Data tersebut tercantum dalam sebuah laporan yang diperoleh Daily Trust, terkait angka-angka statistik pelaksanaan haji. Laman tersebut melansir, total jamaah sejak 1995 (1416H) hingga 2016 (1437H) yakni 47.960.096 orang.
Dengan rincian total jamaah dari dalam negeri Saudi yakni sebanyak 16.027.649 orang. Sementara dari luar negeri sebanyak 31.932.447 orang. Sementara pada tahun 2017, total jamaah haji sebanyak 2.352.122 orang dan tahun 2018 sebanyak 2.371.675 orang.
3 Luas Padang Arafah dan Masjid di Padang Arafah
Fakta ibadah haji ketiga soal luas wilayah Padang Arafah. Diperkirakan luas Padang Arafah mencapai 12 juta meter persegi. Maka tak heran jika Padang Arafah mampu menampung jamaah haji yang berjumlah rata-rata 2,5 juta per tahunnya.
Di Padang Arafah juga teradapat masjid bernama Masjid Namirah. Dikutip dari buku ‘Aku Datang Memenuhi Panggilan-Mu: Panduan Doa dan Ibadah‘ karya Freddy Rangkuti dan Siti Haniah, masjid ini hanya dibuka sekali dalam setahun atau saat bertepatan dengan ibadah Wukuf di Padang Arafah.
Masjid Namirah bukan termasuk tempat wukuf. Walaupun begitu, seluruh padang Arafah merupakan tempat Wukuf sehingga tidak disyariatkan untuk naik ke Gunung Arafah, khususnya saat berdesak-desakan. Apalagi, kondisi Padang Arafah sekarang ditumbuhi banyak pepohonan sehingga membuat udara sejuk.
4 Jumlah Batu Lempar Jumrah untuk Jamaah Haji Perempuan
Fakta ibadah haji keempat adalah tentang jumlah batu kerikil yang harus dikumpulkan oleh jamaah haji perempuan saat melempar jumrah. Hal ini tergantung pada berapa hari yang akan dihabiskannya untuk mabit di Mina. Sebagaimana dikutip dari buku Rujukan Haji & Umrah untuk Wanita karya Dr ‘Ablah Muhammad al-Kahlawi.
“Jika ia memilih nafar tsani,yakni menghabiskan tiga hari tasriq (11,12,13 Dzulhijah) di Mina, dia harus mengumpulkan sebanyak 70 batu kerikil. Tetapi,jika dia memilih naffar awwal, yakni menghabiskan dua hari tasriq (11 dan 12 Dzulhijah) saja, dia harus mengumpulkan 49 batu kerikil,” tulis ‘Abhlah.
Manasik lempar jumrah diawali dengan lempar jumrah ‘aqabah pada hari Nahar dengan tujuh batu kerikil.
“Jadi, sisa batu kerikil masih ada 63 buah untuk lempar jumrah selama tiga hari di Mina atau 42 buah untuk lempar jumrah selama dua hari di Mina. Setiap harinya,21 batu kerikil dibuat melempar dan setiap lemparan tujuh buah batu kerikil,” jelas ‘Ablah.
5 Dua Hal yang Harus Dihindari saat Sa’i
Fakta ibadah haji kelima adalah soal hal yang harus dihindari saat melaksanakan salah satu rukun haji yakni Sa’i. Saat sa’i, jamaah akan berlari atau berjalan bolak balik sebanyak tujuh kali dari Bukit Safa dan berakhir di Bukit Marwah. Tidak ada doa atau zikir khusus pada setiap putaran sa’i. Namun ada dua hal yang sering terjadi saat Sa’i yang harus dihindari seperti dikutip dari Viva.
1. Menghadap Ka’bah dan mengangkat tangan seperti ketika shalat
Ada sebagian jemaah haji ketika naik ke atas Safa dan Marwah, menghadap Ka’bah dan mengangkat tangan ke arahnya sewaktu membaca takbir seolah-olah mereka bertakbir untuk shalat.
Hal ini keliru karena Nabi Muhammad ﷺ mengangkat kedua telapak tangan hanya pada saat berdoa. Di bukit ini cukuplah membaca tahmid dan takbir, serta berdoa kepada Allah SWT sesuka hati sambil menghadap kiblat.
2. Berjalan cepat antara Safa dan Marwah pada seluruh putaran
Padahal, menurut sunah Nabi Muhammad ﷺ, berjalan cepat itu hanyalah dilakukan antara kedua tanda hijau. Adapun yang lain cukup dengan berjalan biasa.
Itulah fakta ibadah haji yang jarang diketahui dirangkum dari beberapa sumber. Semoga Allah SWT memberikan kita kesempatan untuk menginjakkan kaki di tanah suci. []