ADA beberapa golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat. Yang dimaksudkan naungan di sini adalah naungan ‘Arsy Allah.
Lalu, siapa saja yang akan mendapatkan naungan Allah Subhanahu wa ta’ala?
Pertama, pemimpin yang adil. Pemimpin ini bersikap adil, dalam hal amanah dia benar-benar mengembannya dengan baik, tidak melampaui batas dan tidak meremehkan. Keadilannya tidak beralih pada harta dan tidak beralih pada kesenangan dunia. Itulah pemimpin yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
BACA JUGA: Seperti Inilah Goncangan Bumi di Hari Kiamat
Kedua, pemuda yang tumbuh dalam ketaatan pada Allah. Pemuda yang mempunyai hawa nafsu begitu tinggi pada dunia, kebanyakan lalai dari akhirat. Kalau ada pemuda yang rajin berjamaah di masjid, rajin menghadiri shalat subuh, akhlaknya pun baik pada orangtua, dialah pemuda yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
Pemuda seperti itu sangat jarang kita temui saat ini karena kebanyakan pemuda itu lalai, di antara mereka lebih suka bersenang-senang dan berfoya-foya. Maka pantas saja, Nabi shalallahu ‘alaihi wa sallam memasukkan pemuda yang rajin ibadah dalam golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
Ketiga, orang yang hatinya selalu terkait dengan masjid. Yang dimaksud di sini adalah laki-laki. Karena wanita lebih baik tempatnya di rumah. Begitu pun untuk shalat lima waktu, wanita lebih utama mengerjakannya di rumah dan pahalanya lebih besar. Sedangkan laki-laki, tempat shalatnya itu di masjid.
Laki-laki yang hatinya terkait dengan masjid adalah yang biasa menunggu shalat setelah shalat, misalnya ia menunggu waktu antara Maghrib dan Isya dengan berada dalam majelis ilmu dengan mendengar kajian Quran atau hadits Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.
BACA JUGA: Seperti Inilah Goncangan Bumi di Hari Kiamat
Bisa juga, orang yang hatinya terkait dengan masjid adalah mereka yang selalu mengingat shalat berjamaah walau dalam keadaan super sibuk. Orang yang seperti inilah yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat.
Keempat, dua orang yang saling mencintai di jalan Allah, keduanya berkumpul karena-Nya dan berpisah karena-Nya.
Yang dimaksud adalah mereka yang berteman karena Allah. Sehingga teman yang dipilih adalah karena tertarik pada keshalihan, bukan tertarik pada dunia dan harta. Pertemanan tersebut dibangun atas dasar iman sampai maut menjemput. Maka orang seperti ini akan Allah naungi pada hari kiamat.
Kelima, laki-laki yang diajak berzina oleh seorang wanita yang mempunyai kedudukan lagi cantik, lalu ia berkata, ‘Aku benar-benar takut kepada Allâh.’
Ada wanita yang kaya raya, terhormat dan begitu cantik. Ia menggoda dan mengajak laki-laki untuk berzina. Namun karena takut pada Allah, laki-laki tersebut tidak melakukannya.
BACA JUGA: Khawatir soal Kiamat, Orang Ini Dirikan Bunker untuk Tempat Berlindung
Seperti kisah Nabi Yusuf ‘alaihis salam yang digoda oleh permaisuri Raja Mesir. Kalau tidak dengan pertolongan dan perlindungan Allah tentu Nabi Yusuf bisa saja terjerumus dalam zina.
Maka kita bisa selamat dari maksiat hanya dengan pertolongan Allah. Ingatlah kalimat “Laa hawla wa laa quwwata illa billah”. Apa maksud kalimat tersebut?
Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata, “Tidak ada daya untuk menghindarkan diri dari maksiat selain dengan perlindungan dari Allah. Tidak ada kekuatan untuk melaksanakan ketaatan selain dengan pertolongan Allah.”
Itulah lima golongan yang akan mendapatkan naungan Allah pada hari kiamat. []
SUMBER: RUMAYSHO