SALAH satu cara terbaik untuk melindungi gigi adalah siwak. Kandungan siwak sangat baik bagi ksehatan gigi dan mulut. Beberapa hadis nabi menyebutkan hal itu.
Siwak adalah pembersih berupa serat. Namanya berasal dari bahasa Arab “yudlik”. Terjemahan kasarnya adalah “pijat” (yaitu, pijat mulut). Ini berarti lebih dari “sikat gigi.”
Jenis siwak yang paling baik adalah yang berasal dari pohon araak. Siwak Nabi ﷺ berasal dari pohon itu.
BACA JUGA: Siwak, Ini Manfaatnya bagi Kesehatan Gigi dan Mulut
Siwak adalah ranting alami yang diperkaya dengan mineral alami yang membantu membersihkan gigi, inhibitor lain yang mencegah gusi berdarah, bahan pembersih yang membunuh mikroba dan kuman serta wewangian yang memberikan aroma segar alami pada nafas.
Siwak adalah sikat alami yang ideal yang telah diberkahi dengan lebih dari pasta gigi buatan yang pernah ada.
Siwak adalah ranting pembersih gigi yang terbuat dari pohon Salvadora persica yang dikenal dengan nama araak. Sebuah alternatif tradisional dan alami untuk sikat gigi modern, ia memiliki sejarah panjang yang terdokumentasi dengan baik dan terkenal karena manfaatnya.
Seperti sikat gigi, sumbu pada siwak membersihkan sela-sela gigi dan tidak putus di bawah tekanan apa pun; sebaliknya, mereka fleksibel dan kuat. Sumbu kecil ditekuk ke bentuk yang sesuai untuk mengeluarkan plak dan sisa makanan dari sela-sela gigi sambil menghindari kerusakan pada gusi.
BACA JUGA: Cara Memakai Siwak Seperti Rasulullah
Lebih dari 1.400 tahun lalu, Nabi ﷺ mengajarkan kita menggunakan siwak untuk membersihkan gigi dan mulut kita dan memberikan aroma yang harum.
Anas meriwayatkan bahwa Nabi ﷺ mengatakan, “Setiap kali Malaikat Jibril mengunjungi saya, dia akan menyarankan saya untuk menggunakan siwak.”
Sisa makanan yang ditemukan di sela-sela gigi menyediakan lingkungan yang sangat baik untuk bernanahnya jutaan bakteri, yang dapat menyebabkan penyakit gusi yang menyakitkan dan berdarah serta kista. Dalam kasus terburuk, bisa terjadi peradangan pada tulang rahang.
Bakteri juga menghasilkan enzim yang merusak yang menggerogoti kalsium gigi, yang menyebabkan gigi berlubang. Dalam kasus yang parah, bakteri menghasilkan gas yang mengeluarkan bau busuk dari mulut.
Studi ilmiah modern telah menemukan bahwa siwak memiliki mineral alami yang membunuh mikroba dan kuman serta menghilangkan plak.
BACA JUGA: Apakah Engkau Mau Aku Ambilkan Siwak Itu?
Nabi ﷺ biasa menggosokkan siwak pada lidah, gigi, dan gusinya. Abu Musa Al-Asy’ari berkata, “Saya mengunjungi Nabi ﷺ, dan siwak berada di ujung lidahnya.”
Siwak memiliki 19 kandungan bermanfaat di dalamnya. Yang paling penting di antaranya adalah:
1 Kandungan Siwak: Inhibitor asam antibakteri yang melawan pembusukan dan diare
Mereka adalah disinfektan alami yang dapat menghentikan pendarahan. Mereka mendisinfeksi gusi dan gigi dan menutup luka mikroskopis yang mungkin ada di gusi. Pada penggunaan pertama, siwak akan terasa keras dan bahkan mungkin terbakar, karena zat seperti mustard ditemukan di dalamnya, tetapi ini adalah bahan yang melawan pembusukan di mulut dan membunuh kuman.
2 Kandungan Siwak: Mineral seperti natrium klorida, kalium, natrium bikarbonat dan kalsium oksida
Ini membersihkan gigi. Misalnya, American Dental Association menganggap natrium bikarbonat sebagai bahan yang disukai dalam pasta gigi.
BACA JUGA: Rahasia di Balik Siwak
3 Kandungan Siwak: Minyak wangi alami yang berasa dan berbau harum
Ini memberikan bau mulut yang harum.
4 Kandungan Siwak: Enzim yang mencegah penumpukan plak yang menyebabkan penyakit gusi
Plak merupakan no. 1 penyebab gigi tanggal dini. Siwak bisa mencegah kerusakan tersebut.
BACA JUGA: Fakta Ilmiah Siwak, Si Kayu Kaya Khasiat!
5 Kandungan Siwak: Bahan anti pembusukan dan anti kuman
Ini bertindak sebagai semacam penisilin, mengurangi jumlah bakteri di mulut, yang berarti gigi lebih bersih dan udara lebih bersih saat bernafas melalui mulut.
Beberapa peneliti telah menemukan bahwa sikat kering menyebabkan kerusakan gigi yang cepat. Sebenarnya, membasahi sikat gigi dapat mengurangi kerusakan. Jadi siwak harus dibasahi sebelum digunakan. Jika tidak ada alternatif, air liur seseorang akan cukup untuk membasahi tongkat.
Siwak juga memiliki bahan kimia yang menyebabkan mulut menghasilkan air liur ekstra, yang merupakan mekanisme pertahanan dan pembersihan organik mulut. []
SUMBER: ABOUT ISLAM