IDUL Adha merupakan perayaan hari raya umat Islam yang jatuh pada bulan Dzulhijah, tepatnya di tanggal 10. Bulan Dzulhijaz adalah bulan milik para pengunjung Baitullah, maka sering disebut sebagai Bulan Haji. Bulan ini juga dikenal dengan sebutan Bulan Besar (sasi Besar) atau Al Syahr al Akbar, yang dirayakan umat Islam seluruh dunia. Perayaannya bahkan kadang lebih meriah dan lebih lama dibanding hari raya Idul Fitri atau lebaran.
Mengapa Idul Adha begitu istimewa?
Dalam buku Di Balik 7 Hari Besar Islam, K.H. Muhammad Sholikhin menjelaskan 5 alasan mengapa Idul Adha yang jatuh pada bulan Dzulhijah ini begitu istimewa.
BACA JUGA:Â 6 Tips Idul Adha bagi Keluarga Muslim yang Merayakannya
Berikut 5 alasan tersebut:
Takbir Idul Adha

Takbir Idul Adha terasa sangat spesial karena dikumandangkan selama 4 hari, yakni sejak Maghrib di Hari Arafah yang disebut yaum Al Arafah yakni 9 Dzulhijah malam hingga pagi hari 10 Dzulhijah atau pagi Idul Adha, diteruskan selama 3 hari tasyrik yaitu sampai 13 Dzulhijah.
Sedangkan takbir Idul Fitri hanya dikumandangkan semalam saja yakni pada akhir Ramadhan hingga pagi hari awal Syawal.
BACA JUGA:Â Inilah Bedanya Takbir Idul Adha dengan Idul Fitri
Hari Tasyrik

Hari tasyrik adalah hari yang di dalamnya diharamkan untuk berpuasa. Pada waktu Idul Fitri hari tasyrik jatuh pada 1 Syawal bertepatan dengan hari raya. Namun, pada masa Idul Adha, hari tasyrik berlangsung selama 4 hari, yakni 10 hingga 13 Dzulhijah.
BACA JUGA:Â Inilah Istimewanya Hari Tasyrik
Lebaran haji

Idul Adha atau lebaran haji merupakan momen berkumpulnya umat Islam dari seluruh dunia di Mekah. Peristiwa itu ditandai dengan hari wukuf di Arafah pada 9 Dzulhijah. Pada hari yang sama, umat Islam di seluruh dunia yang tidak melaksanakan haji, melaksanakan puasa Arafah. Mereka juga melaksanakan puasa Tarwiyah pada 8 Dzulhijah.
BACA JUGA: Menguak Asal-usul Kata ‘Lebaran’
Qurban

Idul Adha disebut juga sebagai Hari Raya Qurban. Perayaan Idul Adha memang ditandai dengan penyembelihan hewan qurban. Daging qurban tersebut didistribusikan kepada masyarakat yang membutuhkan, sebagai sarana taqarrub atau mendekatkan diri kepada Allah. Tak heran, Idul Adha atau Idul Qurban ini dianggap sebagai hari raya besar bagi kaum dhuafa, sebab pada hari raya ini mereka dapat merayakannya dengan menyantap daging qurban.
BACA JUGA:Â 6 Pengetahuan Dasar tentang Qurban, Muslim Harus Tahu
Kesatuan Iman, Islam, dan Ihsan

Simpul-simpul keimanan tergambar dalam semua momen peribadatan muslim di bulan Dzulhijah. Mulai dari peristiwa sejarah ribuan tahun lalu yang dilalui Nabi Ibrahim, nabi Ismail, dan Hajar sang Ibunda, hingga lima rukun Islam, semuanya menjadi muatan sarat makna di hari raya Idul Adha.
Pada ibadah qurban terdapat aktualisasi syahadatain. Puasa tarwiyah dan puasa Arafah mengingatkan pada syariat puasa dalam Islam. Shalat Ied dan Ihya al lail di malam hari raya mengingatkan kepada syariat shalat lima waktu dan sunah qiyamul lail. Qurban untuk fakir miskin dan golongan mustadl’afin mengngatkan kepada syariat zakat dan shadaqah. Ini juga mengingatkan kepada solidaritas muslim sebagaimana ibadah haji, rukun Islam kelima. Semua rangkaian ibadah tersebut menunjukkan kontinuitas ajaran kebenaran dan corak keberagamaan yang hanif, yakni Al Islam. []
Referensi: Di balik 7 Hari Besar Islam/Karya: K.H. Muhammad Sholikhin/Pnerebit: Garudhawaca/Tahun: 2012