DALAM sebuah rumah tangga, pastilah semua orang mendambakan keluarga yang damai dan tentram. Salah satunya mengejar keluarga yang Islami menjadi sebuah cita-cita besar dalam menjalin hubungan rumah tangga. Keluarga Islami haruslah menjalankan ajaran Islam dalam keluarganya dan lingkungannya.
Dalam menciptakan keluarga Islami, seorang suami dan istri haruslah saling memahami kiat-kiat membangun keluarga Islami. Sama-sama belajar jika memang belum saling memahami satu sama lainnya. Diantaranya adalah sebagai berikut:
BACA JUGA: Arti Keluarga Sakinah
1 Memperkuat rasa cinta dan kasih sayang
Cinta dan sayang merupakan perekat dalam kekokohan rumah tangga. Jika cinta selalu membara dalam kedua insan ini, maka rumah tangga akan selalu dijalani dengan bahagia.
Namun sebaliknya, jika cinta dan sayang sudah mulai menyusut, pertengkaran akan sering terjadi dan sangat sulit untuk dihindari. Oleh karena itu, keduanya haruslah saling memupuk rasa cinta dan kasih sayang setiap harinya agar selalu bersemi dan tidak akan padam hingga masa tua. Allah SWT berfirman,
“Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu isteri-isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berfikir.” (QS Ar-rum: 21)
2 Saling menghormati dan menghargai satu sama lainnya
Suami dan istri haruslah saring menghormati dan menghargai. Seorang istri haruslah menghormati suaminya sebagai pemimpin dalam rumah tangga, dan memberikan penghargaan berupa pujian dan kebanggaan terhadap suaminya.
Begitupun sebaliknya, seorang suami senantiasa menghargai kebaikan sekecil apapun dari istrinya dan memberikan penghargaan kepada istrinya berupa pujian dan kelembutan.
Sebagaimana hadis Rasulullah SAW, “Orang yang paling baik dinatara kamu ialah orang yang paling baik dengan keluarganya dan aku adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku.” (HR. Thabrani)
Saling menutupi Kekurangan
Tidak ada manusia di dunia ini yang sempurna. Suami dan istri sama-sama banyak kekurangan. Kekurangan yang ada pada pasangan, haruslah bisa di tutupi dengan sebaik mungkin dan tidak menceritakan kekurangan pasangan dengan siapapun termasuk kepada mertua atau orang tua sekalipun.
Kecuali mereka sedang mengalami percecokan maka itu diperbolehkan jika meminta nasihat dengan orang yang terpercaya.
Allah SWT berfirman, “Mereka itu ialah pakaian bagimu dan kamu pun pakaian baginya.” (QS Al Baqarah: 187)
4 Kerja sama dalam keluarga
Suami istri bagaikan sebuah tim dalam membangun sebuah keluarga. Dalam sebuah hubungan rumah tangga, banyak sekali beban yang akan dijalani nantinya. Saling bekerja sama dalam melihat solusi terbaik itulah yang diperlukan dalam sebuah tim.
Seperti tanggung jawab seorang ibu dan ayah nantinya dalam memberikan pendidikan kepada anak di masa depannya, ini sangat diperlukannya kerja sama yang baik dalam melahirkan anak-anak intelektual nantinya. Apabila seorang istri melakukan kesalahan maka suami haruslah menasehatinya dengan baik dan lemah lembut.
Rasulullah SAW bersabda, “ Nasehatilah wanita dengan baik. Sesungguhnya mereka diciptakan dari tulang rusuk dan bagian yang bengkok dari rusuk bagian atas. Seandainya kamu luruskan ia akan patah. Dan seandainya kamu biarkan ia akan terus bengkok, untuk itu nasehatilah ia dengan baik.“ (HR. Bukhari, Muslim)
5 Memungsikan rumah tangga secara Optimal
Keluarga bukanlah hanya sebuah tempat terminal bagi suami istri. Tetapi, haruslah mereka menjadikan rumah sebagai tempat kembali guna menghilangkan rasa lelah yang ada, tempat paling nyaman dan memperbaiki diri dari pengaruh yang tidak baik dan selalu memperkokoh hubungan sesama suami dan istri.
BACA JUGA: 3 Tips Bagi Istri agar Tidak Dibenci Keluarga Suami
Menjadi penenang tatkala suami sedang gundah dan mempunyai masalah, menjadi tempatnya berkeluh kesah. Begitupun suami menjadi tempat mengadunya istri dan berkeluh kesah.
Allah SWT berfirman,
“Dan orang-orang yang berkata “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kami istri-istri kami dan keturunan kami sebagai penenang hati (kami) dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS al-Furqan: 74). []
SUMBER: BINCANGMUSLIMAH