BERJEMUR di bawah sinar matahari pagi mempunyai banyak manfaat kesehatan, salah satunya meningkatkan daya tahan tubuh. Di tengah pandemi infeksi virus corona atau COVID-19, berjemur menjadi salah satu solusi agar tubuh mempunyai daya tahan dan tidak mudah sakit.
Sinar matahari pagi menghasilkan sinar UV (ultraviolet) yang menyentuh permukaan kulit untuk diubah oleh tubuh menjadi vitamin D. Vitamin D dibutuhkan untuk menjalankan fungsi metabolisme kalsium, imunitas tubuh, serta mentransmisi kerja otot dengan saraf.
Berjemur dianjurkan dilakukan selama 15 menit saja pada waktu yang tepat, yaitu sebelum pukul 10.00 setidaknya dua hingga tiga kali seminggu. Lalu apa saja manfaat lain berjemur bagi tubuh?
BACA JUGA:Â Seperti Matahari Mencintai Bumi dengan Jaraknya
1 Meningkatkan daya tahan tubuh
Paparan sinar matahari juga dikenal dengan istilah ‘sunbath therapy’. Terapi ini telah digunakan sejak dahulu kala karena dipercaya dapat membantu tubuh melawan penyakit dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh.
2 Meningkatkan suasana hati
Gejala depresi dilaporkan menurun setelah seseorang berjemur di bawah sinar matahari. Mengutip Healthline, sinar matahari memicu otak untuk melepaskan hormon serotonin yang dapat meningkatkan suasana hari dan perasaan tenang.
3 Meningkatkan kualitas tidur
Sinar matahari membantu tubuh mengatur produksi metatonin. Senyawa ini diperlukan untuk mempertahankan ritme sirkadian Anda.
Mengutip Times of India, melatonin adalah hormon penting yang dilepaskan oleh kelenjar pineal pada otak. Hormon ini mengatur siklus bangun-tidur seseorang.
BACA JUGA:Â 4 Mitos Gerhana Matahari Cincin di Dunia
4 Menguatkan tulang
Vitamin D membantu tubuh menyerap kalsium. Hal ini disebut dapat membuat tulang lebih kuat dan secara tidak langsung membantu mencegah osteoporosis serta radang sendi.
5 Menurunkan risiko persalinan prematur
Selain empat manfaat di atas, vitamin D juga dipercaya dapat melindungi ibu hamil dari risiko persalinan prematur dan infeksi yang terkait dengan proses persalinan.
Namun, perlu diingat, American Academy of Dermatology menyarankan agar tidak menggunakan paparan sinar matahari sebagai metode utama untuk mendapatkan vitamin D. Terlalu lama berjemur di bawah sinar matahari juga bisa menimbulkan ruam dan meningkatkan risiko melanoma atau kanker kulit. []