PALESTINA—Lima negara Eropa telah mendesak rezim Israel untuk menghentikan rencananya menghancurkan desa Khan Ahmar, di timur al-Quds, Selasa (11/9/2018). Kelima negara adalah Prancis, Jerman, Spanyol, Italia dan Inggris.
Menurut laporan, mereka menyatakan keprihatinan atas keputusan Israel untuk menghancurkan desa Khan Ahmar, yang terletak di lokasi sensitif zona “C” (secara administratif dan keadamanan di bawah kendali Israel), dan memiliki urgensi strategis untuk mempertahankan negara Palestina di masa depan.
BACA JUGA: Antisipasi Kondisi Darurat, Klinik Khan Ahmar Beroperasi Tanpa Henti
Lebih lanjut mereka mengatakan, “Kami telah mengetahui keputusan Mahkamah Agung Israel, yang mengizinkan penghancuran Khan Ahmar sesuai dengan kebijaksanaan pemerintah Israel.”
Kelima negara itu menggabungkan suara mereka dengan suara Perwakilan Tinggi dan Wakil Komisaris Uni Eropa (UE) untuk Urusan Luar Negeri, Federica Mugrini, untuk meminta pemerintah Israel membatalkan rencananya untuk menghancurkan Khan Ahmar.
“Kami bergabung dengan Perwakilan Tinggi dan Wakil Komisaris Mugrini yang menyerukan pemerintah Israel agar tidak melanjutkan rencananya menghancurkan desa tersebut, termasuk sekolahnya, dan mengusir penduduknya,” ungkap pernyataan kelima negara tersebut.
BACA JUGA: Khatib Al-Aqsha: Usir Warga Khan Ahmar, Israel Lakukan ‘Pembersihan Etnis’
“Pembongkaran dan pemindahan warga desa tersebut akan berdampak pada penduduk di wilayah tersebut, termasuk anak-anak,” lanjutnya.
Rabu pekan lalu, Mahkamah Agung Israel, menolak keberatan yang diajukan warga badui Khan Ahmar dan memerintahkan evakuasi sekitar 80 keluarga Palestina (190 orang) yang tinggal di desa tersebut.
Penduduk desa menolak tawaran Israel untuk mengusir mereka dari tanah mereka ke kota Jericho, di timur Tepi Barat. Pemerintah Israel telah meminta penduduk mengosongkan rumah mereka di Khan Ahmar, sebagai imbalannya pemerintah Zionis menyediakan “pengganti” sebidang tanah seluas 255 dunam (1 dunam = 1000 meter persegi) dekat kota Jericho untuk mereka.
Komunitas badui ini terletak di dalam wilayah yang ditargetkan oleh pemerintah Israel untuk pelaksanaan proyek permukiman Yahudi “E1,” yang dibangun melalui perampasan tanah Palestina yang membentang dari al-Quds Timur ke Laut Mati.
Proyek ini bertujuan untuk mengosongkan wilayah tersebut dari keberadaan Palestina, sebagai bagian dari proyek untuk memisahkan Tepi Barat bagian selatan dengan tengah, serta untuk mengisolasi kota al-Quds dari Tepi Barat. []
SUMBER: PIC