BUMI, tempat kita berpijak saat ini merupakan satu-satunya tempat yang dapat kita singgahi. Dan berpijaknya kita di bumi ini hanyalah sementara. Cepat atau pun lambat kita akan kembali ke dalam perut bumi, merasakan keadaan di dalam bumi.
Dikatakan bahwa setiap hari bumi itu memanggil lima kali panggilan, yang berbunyi:
1. Wahai manusia, kamu berjalan di punggungku dan tempat kembalimu adalah perutku.
BACA JUGA:Â Allah Meninggikan Kekuasaan Islam di Muka Bumi
2. Wahai manusia, kamu memakan berbagai makanan di punggunguku, tetapi kamu akan di makan ulat di dalam perutku.
3. Wahai manusia, kamu tertawa di punggungku, tetapi kamu akan menangis di dalam perutku.
4. Wahai manusia, kamu bersuka ria di punggungku, tetapi kamu akan bersedih di dalam perutku.
5. Wahai manusia, kamu berbuat dosa di punggungku dan kamu akan disiksa di dalam perutku.
Itulah isi panggilan bumi kepada orang-orang yang kini tengah sibuk dengan gemerlap dunia. Di mana mereka lupa bahwa tempat kembali yang sebenarnya adalah di dalam perut bumi. Dengan suasana yang begitu menakutkan bahkan menyeramkan, dan tak akan ada orang yang mampu menemani dirinya.
BACA JUGA:Â Seperti Matahari Mencintai Bumi dengan Jaraknya
Oleh sebab itulah, jangalah kita terlalu bersenang-senang di bumi ini. Kita harus tahu bahwa semua ini hanyalah sementara dan akan kembali pada-Nya. Kita harus mampu menjaga diri ini agar jangan sampai melampaui batas, yang menyebabkan Allah murka pada kita, sehingga bumi pun ikut benci pada kita, dan membalaskan kebenciannya ketika kita kembali ke dalam perutnya. Naudzu billah. []
Sumber: Terjemah Tanbihul Ghafilin Peringatan bagi Orang-orang yang Lupa/Karya: Abu Laits as Samarqandi/Penerbit: PT Karya Toha Putra Semarang