Ketika musim hujan tiba, orangtua harus ekstra waspada terhadap kesehatan Si Kecil. Pasalnya, cuaca dingin dan lingkungan yang kotor ketika musim hujan bisa membuat tubuh anak rentan terserang penyakit.
Beberapa penyakit memang lebih mudah menyerang anak saat musim hujan. Hal ini karena kelembapan udara yang meningkat, menggenangnya air, dan banjir saat musim hujan merupakan faktor yang ideal untuk pertumbuhan jamur, bakteri, dan virus penyebab penyakit.
Sistem kekebalan tubuh anak juga umumnya belum bekerja sekuat sistem imun orang dewasa. Ditambah lagi, anak-anak cenderung belum mengetahui pentingnya menjaga kebersihan atau cara membersihkan diri yang baik.
BACA JUGA:Â Obat Alami untuk Penyakit Eksim
Berikut ini penyakit musim hujan yang mudah menyerang anak.
1 Flu
Flu mudah sekali menular pada anak ketika musim hujan. Penyakit yang disebabkan oleh virus influenza ini dapat menyebar melalui percikan air liur penderita saat batuk atau bersin dan terhirup oleh anak. Gejala yang bisa dikenali dari flu adalah demam, pusing, nafsu makan menurun, batuk, mual, dan muntah.
Meski bukan penyakit yang berbahaya dan umumnya dapat sembuh dengan sendirinya, flu pada anak tidak boleh dianggap remeh. Virus influenza kadang kala dapat menimbulkan berbagai komplikasi, seperti infeksi telinga atau pneumonia.
2 Diare
Diare ditandai dengan meningkatnya buang air besar (BAB) lebih dari 3 kali dalam sehari dengan tinja yang lebih cair. Kondisi ini bisa disebabkan oleh masuknya bakteri atau virus melalui makanan atau tangan yang kotor.
Pada musim hujan, tanah cenderung becek dan sumber air pun bisa menjadi lebih kotor. Jika Si Kecil makan sembarangan atau tidak menjaga kebersihan tangan dengan baik, ia akan lebih berisiko untuk terkena diare.
Diare pada anak umumnya bisa pulih dalam 1 atau 2 hari. Akan tetapi, diare yang tidak ditangani dengan baik bisa menyebabkan dehidrasi. Dehidrasi berat dapat menyebabkan penurunan kesadaran, kejang, bahkan kematian.
3 Demam berdarah dengue
Demam berdarah dengue (DBD) disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti betina. Curah hujan yang tinggi membuat kondisi lingkungan sangat mendukung bagi nyamuk ini untuk berkembang biak. Inilah alasan mengapa kasus DBD sering terjadi selama musim hujan.
Gejala DBD pada anak yang bisa dikenali adalah demam tinggi mencapai 40°C, sakit kepala yang parah, nyeri di belakang mata, otot, tulang, dan sendi, bintik-bintik merah pada kulit, serta mual dan muntah. Sebaiknya, segera bawa Si Kecil ke IGD jika mengalami gejala-gejala tersebut untuk mendapatkan penanganan.
4 Tipes
Tipes atau demam tifoid adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Salmonella typhi. Bakteri ini mudah sekali berkembang dalam air banjir atau minuman dan makanan yang diolah secara tidak higienis dan tidak matang.
Ada beberapa gejala umum yang dapat dikenali saat anak menderita tipes, yaitu demam mencapai 40,5°C, sakit kepala, dan gangguan pencernaan, seperti diare, nyeri perut, atau sembelit. Sama seperti DBD, penyakit ini juga perlu segera ditangani untuk menghindari komplikasi.
BACA JUGA:Â Penelitian: Pesimis Berlebihan Picu Penyakit JantungÂ
5 Leptospirosis
Leptospirosis disebabkan oleh bakteri Leptospira. Penyakit ini bisa ditularkan melalui sentuhan langsung dengan air atau genangan banjir yang telah tercemar urine hewan yang terinfeksi bakteri tersebut. Hewan yang dapat menyebarkan leptospirosis adalah tikus, anjing, dan hewan ternak, seperti sapi atau babi.
Gejala awal dari penyakit ini berupa demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare. Penyakit ini memerlukan penanganan yang tepat sedini mungkin. Jika dibiarkan, bakteri penyebab leptospirosis dapat menyerang organ lain dan menyebabkan dampak yang lebih serius. []
SUMBER: ALODOKTER