ABAD Kegelapan, atau Dark Ages, adalah istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan periode sejarah Eropa dari abad ke-5 hingga ke-15. Istilah ini merujuk pada masa setelah runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat, di mana Eropa mengalami kemunduran dalam berbagai aspek kehidupan, seperti politik, ekonomi, dan budaya. Meskipun istilah ini kontroversial karena tidak semua wilayah Eropa mengalami kegelapan yang sama, ada beberapa faktor utama yang menyebabkan era ini dianggap sebagai masa kemunduran. Berikut adalah lima faktor penyebab utama:
1. Runtuhnya Kekaisaran Romawi Barat
Pada tahun 476 M, Kekaisaran Romawi Barat runtuh akibat serangan dari suku-suku barbar seperti Goth, Vandal, dan Hun. Keruntuhan ini meninggalkan kekosongan kekuasaan di sebagian besar Eropa, yang menyebabkan anarki dan ketidakstabilan politik.
BACA JUGA:Â Ancam Barat, Putin Sebut Rusia Siap Perang Nuklir Setiap Saat
Tanpa pemerintahan pusat yang kuat, sistem administrasi, hukum, dan infrastruktur yang sebelumnya dikelola oleh Romawi hancur. Hal ini mengakibatkan penurunan drastis dalam perdagangan, keamanan, dan kehidupan masyarakat.
2. Kurangnya Inovasi Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Abad Kegelapan ditandai oleh stagnasi ilmu pengetahuan dan teknologi di Eropa. Setelah runtuhnya Romawi, banyak pengetahuan klasik dari Yunani dan Romawi hilang atau tidak dilestarikan dengan baik.
Gereja Katolik, yang menjadi institusi dominan, sering kali memprioritaskan dogma agama di atas penemuan ilmiah. Banyak filsuf dan ilmuwan yang dibatasi dalam penelitian mereka karena dianggap bertentangan dengan ajaran gereja.
3. Penyakit dan Wabah Penyakit
Wabah penyakit, seperti Black Death (Wabah Hitam), yang melanda Eropa pada abad ke-14, memperburuk situasi. Wabah ini membunuh sekitar sepertiga hingga setengah populasi Eropa dalam waktu singkat, mengakibatkan krisis demografi dan ekonomi.
Sebelum Wabah Hitam, kondisi sanitasi yang buruk, kekurangan gizi, dan kurangnya pengetahuan tentang kesehatan masyarakat telah membuat masyarakat Eropa rentan terhadap berbagai penyakit.
4. Perang Berkelanjutan
Eropa pada Abad Kegelapan sering kali dilanda perang internal dan invasi dari luar. Perang antar kerajaan, konflik suku, dan serangan bangsa Viking, Hun, serta bangsa Muslim dari Afrika Utara menciptakan ketidakstabilan.
Selain itu, Perang Salib yang berlangsung dari abad ke-11 hingga ke-13 juga mengalihkan perhatian dan sumber daya Eropa untuk konflik agama, daripada pembangunan ekonomi atau sosial.
5. Sistem Feodalisme yang Membatasi Mobilitas Sosial
Feodalisme, sistem sosial yang berkembang di Eropa pada Abad Kegelapan, memperkuat struktur kelas yang sangat kaku. Dalam sistem ini, tanah dikuasai oleh kaum bangsawan, sedangkan petani (serf) bekerja untuk mereka dengan imbalan perlindungan.
BACA JUGA:Â 3 Negara Muslim yang Tidak Pernah Dijajah Bangsa Barat
Sistem ini membatasi mobilitas sosial, memperlambat inovasi, dan menciptakan ketergantungan yang besar pada hierarki feodal. Ketimpangan ini membuat kemajuan ekonomi dan teknologi sulit untuk dicapai.
Abad Kegelapan di Eropa disebabkan oleh kombinasi faktor internal, seperti keruntuhan pemerintahan Romawi dan sistem feodalisme, serta faktor eksternal, seperti invasi dan wabah penyakit. Namun, perlu dicatat bahwa istilah “Abad Kegelapan” kini dianggap kurang akurat oleh sebagian sejarawan, karena ada wilayah Eropa yang tetap berkembang, terutama di bidang seni dan ilmu pengetahuan, seperti di dunia Islam, Byzantium, dan kemudian di Renaissance Italia.
Masa ini memberikan pelajaran penting tentang bagaimana stabilitas politik, pendidikan, dan kesehatan masyarakat sangat penting untuk mencegah kemunduran peradaban. []