Oleh: Ummu Fawwaz
Full Times Mom
cendekiaku@gmail.com
HARI raya merupakan hari di mana umat muslim seduania berbahagia. Semua muslim merayakan dengan penuh suka cita setelah melewati satu bulan masa penggemblengan. Namun satu hal yang perlu kita tanya pada diri kita, apakah puncak dari puasa sudah kita raih? Apakah kita sudah yakin puasa kita diterima? Apakah kita sudah bisa menjaga amalan selama puasa? Ataukah justru semua berkas puasa lenyap begitu saja?
Di hari raya inilah seharusnya kita mampu merasakan buah taqwa sebagai puncak tertinggi dari puasa. Kembali suci dari segala bentuk dosa dan kemenangan hakiki dari puasa kita. Sebagaimana yang difirmankan Allah dalam QS. Al Baqarah [2]:183, taqwa adalah hikmah dari puasa.
Kita semua berharap semangat ibadah di hari raya tetap menggelora. Berikut amalan yang bisa menjaga ghirah ibadah kita;
1. Keep dengan Puasa Syawal
Salah satu puasa sunah yang mampu menyempurnakan puasa Ramadhan kita adalah puasa Syawal. Rasulullah SAW bersabda: “Barang siapa yang berpuasa Ramadahan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh.” (HR. muslim no 1164)
Puasa Syawal bisa dikerjakan sehari setelah hari raya secara berturut-turut atau berseling (asalkan masih di bulan Syawal). Ketika seorang muslim mempunyai hutang puasa, maka lebih baik membayar hutang puasa baru setelah itu puasa Syawal.
2. Keep dengan Puasa Sunah
Ketika Ramadhan telah pergi, untuk menjaga semanagat puasanya biar tetap ada adalah melanjutkan dengan puasa suanah lainnya. Banyak puasa sunah yang bisa dilakukan diantaranya selain puasa Syawal ada puasa Senin-Kamis, puasa Ayyamul bid, puasa Arafah ataupun puasa Daud. Tanpa melanjutkan puasa-puasa tersebut agak berat untuk menjaga semangat Ramadhan.
3. Keep Sholat Malam
Sebelum ada pandemi covid 19 setiap bulan Ramadhan masjid pasti penuh dan ramai jamaah terutama shalat Isya’ dan sholat Tarawih. Setelah Ramadhan biasanya kembali sepi. Namun Ramadhan kali ini istimewa karena kita puasa dan berhari raya di tengah pandemi corona, sehingga tidak sedikit yang melakukan sholat Tarawih di rumah masing-masing. Yang tidak menutup kemungkinan kondisi tersebut akan berpengaruh pada semangat kita untuk selalu berjamaah ke masjid.
Untuk menjaga keistiqamahan kita melakukan shalat malam bisa dengan shalat Tahajud dan ditutup dengan Witir. Rasulullah SAW bersabda, “Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah –Muharam-, dan sebaik-baik sholat setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim no.1163)
4. Keep Infak dan Sedekah
Berinfak dan bersedekah tidak mengenal batas waktu. Ketika bulan Ramadhan pahalanya luar biasa, kebiasaan ini harus dijaga meski Ramadhan sudah berlalu. Allah SWT brerfirman: “Orang-orang yang menginfakkan hartanya malam dan siang hari (secara) sembunyi-sembunyi maupun terang-terangan, mereka mendapat pahala di sisi Tuhannya. Tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” (TQS. Al Baqarah [2]:274).
Tidak akan berkurang harta orang yang berinfak. Dan berinfak tidak perlu menunggu kaya.
5. Keep Tilawah
Membaca satu huruf Alquran dikalikan 10 kebaikan, di bulan Ramadhan dikalikan hingga 700 kali lipat. Subhanallah. Setelah Ramadhan seharusnyalah tilawah itu dilanjutkan. Rasulullah SAW bersabda:
“Seorang yang lancar membaca Alquran akan bersama para malaikat yang mulia lagi berbakti. Adapun yang membaca Alquran dengan terbata-bata dan sulit atas bacaan tersebut, maka baginya dua pahala.” (HR. Muslim).
Wallaahu a’lam bisshawab. []