SEBAGAI Nabi, Syith menerima perintah-perintah dari Allah yang tertulis dalam 50 sahifah. Demikian keterangan dari Hadits Nabi saw. yang diriwayatkan oleh Abu Dzar al-Ghifari sebagaimana dikutip dalam Tarikh Thabari (Jil. I, hal. 152).
Patut kita perhatikan bahwa dalam memilih pemimpin, Nabi Adam menjadikan ketakwaan, kecerdasan dan ketaatan sebagai kriteria utama. Nabi Adam mengenepikan faktor usia, postur tubuh, kekuatan fisik dan aspek-aspek lainnya.
BACA JUGA: Ketika Nabi Adam Malu kepada Allah
Nasihat Nabi Adam A.S kepada Nabi Syith A.S
(1) Janganlah kamu merasa tenang dan aman hidup di dunia. Karena aku merasa tenang hidup di syurga yang bersifat abadi, ternyata aku dikeluarkan oleh Allah daripadanya.
(2) Janganlah kamu bertindak menurut kemahuan isteri – isteri kamu. Kerana aku bertindak menurut kemahuan isteriku (Hawa), sehingga aku memakan pohon terlarang, lalu aku menjadi menyesal.
(3) Setiap perbuatan yang kamu lakukan, renungkan terlebih dahulu akibat yang akan ditimbulkan. Seandainya aku merenungkan akibat suatu perkara, tentu aku tidak tertimpa musibah seperti ini.
BACA JUGA: Apakah Surga Nabi Adam Dahulu Sama dengan Surga di Akhirat Kelak?
(4) Ketika hati kamu merasakan takut akan sesuatu, maka tinggalkanlah ia. Karena ketika aku hendak makan buah khuldi (buah larangan), hatiku merasa takut, tetapi aku tidak menghiraukannya, sehingga aku benar – benar menemui penyesalan.
(5) Bermusyawarahlah mengenai suatu perkara, karena seandainya aku bermusyawarah dengan para malaikat, tentu aku tidak akan tertimpa musibah. []
SUMBER: ANKHTU