SEORANG pria menghadap Ibrahim bin Adham, dan berkata, “Abu Ishaq, aku tidak dapat mengendalikan diri. Aku sering tidak taat terhadap Allah SWT. Tolong nasihati aku sesuatu.”
“Jika kau menerima lima syarat ini,” kata Ibrahim, “dan mampu mempraktikkannya, ketidaktaatanmu terhadap Allah SWT tidak akan membahayakanmu.”
“Katakan apa saja syarat-syarat itu!” kata pria itu setengah tidak sabar.
“Yang pertama adalah bahwa ketika kau ingin mendurhakai Allah, kau tidak boleh makan apa-apa yang Ia sediakan.”
BACA JUGA: Waspada, Ini Pintu-pintu Masuknya Dosa dan Maksiat
“Lalu apa yang harus aku makan? Segala sesuatu di bumi ini berasal dari-Nya!”
“Jadi, menurutmu apakah itu sesuatu yang benar kaumakan semua yang disediakanNya di bumi ini sementara di saat bersamaan kau pun tidak taat padaNya?” ujar Ibrahim.
“Tidak, tentu saja. Apa syarat kedua?”
“Bila kau tidak menaatinya, jangan tinggal di atas bumiNya.”
“Itu lebih sulit!” Seru pria itu. “Di mana aku akan tinggal?”
“Kaumakan dariNya, kautinggal di atas tanahNya, dan kemudian tidak menaati-Nya?” tanya Ibrahim.
“Tidak, tentu saja.”
“Bagaimana dengan syarat ketiga?”
“Bila kau ingin tidak menaati-Nya meskipun kaumakan dari semua yang sudah disediakanNya, kautinggal di atas tanah-Nya, coba kaucari tempat di mana Ia tidak akan melihatmu selama kau tidak taat kepada-Nya.”
https://www.youtube.com/watch?v=vBQm0tu4r8w&t=25s
“Apa maksudmu, Ibrahim? Dia tahu segala sesuatu yang terjadi bahkan di tempat yang paling tersembunyi sekalipun!”
“Jadi, apakah itu kau punya hak untuk tidak menaati-Nya ketika kaumakan dariNya, hidup di atas tanahNya dan ketika kautahu bahwa Ia dapat melihat semua yang kaulakukan?”
“Tentu tidak!” Jawab pria itu. “Katakan syarat keempat.”
“Syarat keempat adalah terjadi ketika Malaikat Maut datang untuk mengambil jiwamu, dan kau mengatakan kepadanya, ‘Beri aku waktu sehingga aku bisa bertobat dan bertindak dengan benar untuk Allah.'”
“Tapi dia tidak akan mendengarkan aku!”
BACA JUGA: Pokok-pokok Maksiat yang Wajib Dihindari
“Kemudian jika Kau tidak bisa memundurkan kematian sedetikpun, untuk memberimu kesempatan bertobat, dan kautahu bahwa ketika hal itu datang dan akan ada penangguhan, bagaimana kau bisa berharap untuk diselamatkan?”
“Apa yang kelima?”
“Syarat kelima adalah ketika malaikat dari neraka datang kepadamu untuk membawamu ke neraka, dan kau tidak menolak pergi dengan mereka.”
“Mereka akan membawa aku apakah aku suka atau tidak!” seru pria itu.
“Jadi bagaimana kau bisa berharap untuk diselamatkan?”
“Cukup, cukup, Ibrahim! Aku meminta pengampunan Allah dan aku berpaling kepada-Nya!” []