HIDUP kita ini ditentukan oleh jiwa yang sehat dan juga hidup, salah satunya. Jasad juga penting. Tapi jiwa yang hidup demikian pula adanya. Ada beberapa tanda jiwa yang hidup yang bisa kita kenali dalam diri kita sendiri.
Telah kita ketahui bahwasanya hidup di dunia ini hanyalah sementara. Namun demikian, kehidupan sekarang ini menjadi penentu nasib kita di akhirat nantinya.
Jika kita mengikuti apa yang diperintah oleh Allah, maka bahagialah kita di sana. Tapi, jika sebaliknya, tidak mengikuti perintah Allah, maka sengsaralah kita.
BACA JUGA: Inilah 4 Kunci yang Membuat Manusia Bisa Bahagia
Tanda Jiwa yang Hidup, Disebutkan dalam Al-Quran
Untuk menyelamatkan manusia, Allah telah memberikan petunjuk-Nya. Dalam surah Al-Anfal ayat 24, Allah SWT menyeru kepada orang-orang beriman ke arah apa yang menghidupkan mereka. Nah, yang diseru itu adalah orang-orang yang hidup. Apa maksudnya ya?
“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu, ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan,” (QS. Al-Anfal: 24).
Di antara manusia yang hidup terdapat dinding pemisah antara diri dan hatinya. Yang mendiding Allah SWT, yang berarti menguasai dan memiliki.
Manusia kelihatan hidup dan berguna, tetapi jika didinding oleh Allah, ia sebenarnya mati. Mati jiwa dan hatinya.
Tanda dan bukti jiwa yang hidup, yaitu:
1. Tanda Jiwa yang Hidup: Mematuhi perintah dan larangan Allah dengan rasa cinta kepada-Nya dan disungguhkan hatinya.
2. Tanda Jiwa yang Hidup: Untuk memperoleh pengampunan dan ridha Allah.
3. Tanda Jiwa yang Hidup: Membenarkan seluruh ajaran (risalah) Allah yang dibawa oleh Nabi Muhammad SAW.
4. Tanda Jiwa yang Hidup: Mengupayakan kemakmuran dan kesejahteraan umat manusia.
5. Tanda Jiwa yang Hidup: Keserasian hidup antara manusia dengan segala isi alam semesta.
BACA JUGA: Bagaimana Quran Membersihkan Jiwa
Melaksanakan perintah dan larangan Allah dapat menyelamatkan hati manusia dari perangkap hawa nafsu dan tawanan dosa dan dapat mneyingkirkan dinding antara manusia dengan hatinya. Itulah jiwa yang hidup.
Arti menghidupkan adalah kepatuhan, ketaatan manusia pada perintah Allah, membawa mereka pada ketentraman, kedamaian, kemakmuran dan keserasian hidup. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani