AL-AQAMAH bin Harits dan enam orang temannya, mewakili kaumnya yang telah memeluk Islam mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam dan menyatakan diri mereka sebagai ‘orang-orang yang beriman’. Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam menyambut gembira keislaman mereka dan kaumnya tersebut, tetapi mendengar ‘pengakuan’ keimanannya, Nabi bersabda, “Apakah hakikat keimanan kalian?”
Al Aqamah berkata, “Wahai Rasulullah, kami memiliki limabelas sifat/perkara, lima perkara yang engkau perintahkan kepada kami, lima perkara yang diperintahkan utusan engkau kepada kami, dan lima sifat yang kami miliki sejak jahiliah dan masih terus kami amalkan, kecuali jika nantinya engkau melarangnya.”
Ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bertanya lebih lanjut tentang hal tersebut, Al Aqamah menjelaskan :
Lima perkara yang diperintahkan Rasul adalah beriman kepada Allah SWT, kepada malaikat-malaikatNya, Kitab-kitabNya, Rasul-rasulNya, dan kepada takdir Allah, baik ataupun buruk.
Lima perkara yang diperintahkan utusan Rasul kepada mereka ketika menyeru kepada Islam adalah mengucap dua kalimah syahadat, mengerjakan shalat lima waktu, membayar zakat, puasa di Bulan Ramadhan dan berhajji ke Baitullah jika mampu.
Lima sifat yang menjadi akhlak mereka sejak jahiliah tetapi tetap diamalkan adalah bersyukur ketika mendapat kesenangan, bersabar ketika ditimpa musibah, keras dan berani di medanperang, ridha atas takdir yang ditetapkan Allah, dan tidak gembira atas musibah yang menimpa musuh.
Dengan gembira Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam membenarkan dan memuji mereka ini, beliau bersabda, “Kalian adalah orang-orang yang faqih dan beradab, hampir saja kalian seperti nabi-nabi karena sifat-sifat kalian yang begitu indahnya. Dan aku tambahkan lima wasiat, agar Allah SWT menyempurnakan bagi kalian sifat-sifat kebaikan kalian, yaitu :
- Janganlah kalian mengumpulkan makanan, yang tidak akan kalian makan.
- Janganlah membangun rumah yang tidak kalian tinggali.
- Janganlah kalian berlomba-lomba mengumpulkan sesuatu yang pasti akan kalian tinggalkan di kemudian hari.
- Takutlah kepada Allah, yang pada suatu hari nanti kalian akan dikumpulkan di hadapanNya.
- Hendaklah kalian mencintai alam akhirat, yang pasti akan kalian tempati dan kalian kekal di dalamnya.”[]
Referensi: 101 Sahabat Nabi/Hepi Andi Bustomi/Pustaka Al-Kautsar