IDUL Fitri tahun ini, sambutan yang hangat bagi penduduk muslim Melayu Patani nampaknya semakin membara dan meriah dengan perhimpuanan serantak mengenakan pakaian Melayu di kalangan pemuda, berarak-arak menuju Pantai Teluban, Saiburi yang sama, setidaknya hampir 50,000 orang.
“Jumlah para hadirin pada tahun ini hampir 50,000 orang, kalau tengok perhimpunan pemuda melayu Patani di acara melayu raya semakin hebat dan meriah,” ujar saifu salah satu panitia pelaksanaan.
BACA JUGA: Mahathir dan Proses Damai di Patani
.
Aksi serentak mengenakan busana Melayu ini digelarkan di Pantai Teluban pada hari raya yang keempat Sabtu (1/04/2024). Ribuan pemuda Muslim Melayu Patani berkumpul dalam acara Perhimpunan Pemuda Patani Melayu Raya 2024 yang diselenggara oleh Civil Society Assembly For Peace – CAP.
.
“Buka Patani, Doa Palestine” adalah tema pada tahun ini, dengan turut peduli kemanusiaan dan solidaritas terhadap warga Gaza di Palestina yang sedang dalam peperangan dan genosida oleh Israel. Di sela-sela acara ,ada berbagai pembacaan puisi sajak dari perwakilan penyair Malaysia dan Singapura, orasi umum, nyanyian lagu semangat, serta ikrar sumpah Pemuda se-Patani dan berdoa sebelumnya bersurai dalam perhimpunan.
“Kita tidak akan lupa kepada saudara kita di Gaza yang telah lama berada dalam situasi konflik dan genosida yang dilakukan oleh zaionis Israil, maka dalam majlis ini kita mengadakan pertunjukan solidaritas hingga kita akan berdoa untuk kemenangan dan keselamatan bagi saudara kita Palestina,” ungkap Ustadz Hasan, Sejarawan Patani.
BACA JUGA: Ingin Melihat Lautan Jilbab? Pergilah ke Patani!
.
Setidaknya sejak 2014 yang lalu, Muslim Pattani sudah mulai menggalakkan kampanye yang mengajak warga masyarakat awam untuk mengenakan budaya Melayu khususnya pada hari kebesaran. Hal itu dilakukan karena sebelumnya warga diintimidasi oleh kerajaan Thai yang mendesak penduduk lokal tidak berani mengenakan pakaian ciri khas budaya Melayu.
“Tujuannya yang pertama adalah mendorong para pemuda untuk mengkampanyekan penggunaan pakaian Melayu tanpa rasa malu dan takut diintimidasi oleh pihak pemerintah Thai. Disebabkan kita sudah mulai kempenye pada tahun 2014 lagi.” ujar M.Aladi []
Kiriman: Sulaiman Tayeh – sulaimantayeh9@gmail.com