ARAB SAUDI—Duta Besar Arab Saudi untuk PBB, Abdul Aziz Al-Wasil, mengatakan kecaman saja tidak cukup untuk membuat Israel menghentikan pelanggaran di wilayah Palestina. Al-Wasil juga meminta negara-negara di seluruh dunia untuk memberikan tekanan lebih besar untuk mendesak Israel mengakhiri pendudukan di Palestina.
Arab Saudi juga mendesak pertanggungjawaban Israel atas kejahatannya terhadap rakyat Palestina dan pelanggarannya terhadap prinsip-prinsip legitimasi internasional.
“Arab Saudi menganggap pendudukan Israel adalah pendudukan terpanjang dalam sejarah modern,” ujar al-Wasil, dikutip Arab News pada Rabu (27/9/2017).
Menurutnya, hal ini telah menyebabkan penderitaan bagi orang-orang Palestina yang mendapatkan konsekuensi dari pendudukan dan agresi brutal ini. Israel melakukan pelanggaran terus menerus terhadap hak asasi mereka.
Al-Wasil mengungkapkan keterkejutannya mengetahui beberapa negara yang enggan mendukung Agenda Item Seven on Palestine yang digagas Dewan Keamanan PBB. Padahal Israel terus melakukan pelanggaran terhadap penduduk Palestina dan Arab di wilayah yang diduduki.
Kepada Dewan HAM PBB, al-Wasil berusaha menjelaskan kondisi HAM di wilayah-wilayah pendudukan Israel di Palestina. Dia mengutuk keputusan otoritas Israel untuk membangun ratusan unit pemukiman baru di Yerusalem Timur yang diduduki.
“Langkah ini bertujuan untuk mengubah sebagian besar Tepi Barat menjadi kota Yahudi, termasuk Yerusalem, dan bertentangan dengan kehendak masyarakat internasional. Pemukiman ini juga bertentangan dengan undang-undang hak asasi manusia dan Piagam PBB, yang menganggu proses perdamaian dan stabilitas di wilayah ini,” tutup al-Wasil. []