HARI Jum’at memiliki keutamaan sangat banyak yang tak dimiliki hari-hari selainnya. hari Jum’at juga merupakan raya umat Islam yang terulang-ulang setiap pekan. Hal ini sebagaimana yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah Shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda pada suatu Jum’at,
“Wahai segenap kaum muslimin, sesungguhnya ini adalah hari yang dijadikan oleh Allah Subhanahu wata’ala sebagai hari raya bagi kalian.” (HR. ath-Thabarani dalam al-Mu’jamash-Shaghir dan dinyatakan sahih oleh asy-Syaikh al-Albani dalam Shahih al-Jami’)
Tentang keistimewaan hari Jum’at, beberapa riwayat hadits juga menerangkan bahwa seseorang akan terlepas atau terpelihara dari adzab kubur atau fitnah kubur apabila kematiannya pada hari Jumat.
Diriwayatkan oleh al-Tirmidzi dalam Sunan-Nya, dari hadits Abdullah bin Amr Radhiyallahu ‘Anhu, dari Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam,
“Tidaklah seorang muslim meninggal pada hari Jum’at atau malam Jum’at melainkan Allah melindunginya dari siksa kubur.” (HR. Al-Tirmidzi, no. 1043)
Para ulama berselisih tentang status hadits ini. Imam al-Tirmidzi menyifatinya sebagai hadits gharib dan terputus sandanya. Al-Hafidz Ibnu Hajar menyifatinya sebagai hadits sanadnya dhaif. Sementara Syaikh al-Albani dalam Ahkam Janaiz-nya (hal. 49-50) menyatakan, hadits tersebut hasan atau shahih dengan dikumpulkan semua jalurnya.
Al-Mubarakfuri dalam Syarh al-Tirmidzi menjelaskan makna fitnah kubur pada hadits di atas, “Maksudnya: siksanya dan pertanyaannya. Dan itu mengandung makna mutlak dan taqyid. Dan makna pertama lebih tepat dengan disandarkan kepada karunia Allah.” (Tuhfah al-Ahwadi: 4/160).
Dan keterangan ini hanya tanda atau indikasi baik bagi orang muslim yang meninggal pada hari tersebut. Tidak menjadi dasar pasti untuk memastikan secara personal bahwa dia benar-benar aman dari siksa kubur.
Masalahnya kita tidak tahu akan meninggal kapan. Yang jelas maut itu pasti akan kita hadapi dan kita tidak bisa memilih untuk meninggal kapan, atau minta segera dimajukan dan dimundurkan barang sedetikpun.
Yang bisa kita lakukan adalah memupuk dan meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita terhadap Allah SWT dan Rasulnya, berdoa agar meninggal dalam keadaan baik atau Husnul Khotimah. Wallahu Ta’ala A’lam. []]