SURIAH—September diklaim sebagai bulan paling mematikan bagi Muslim Suriah pada tahun 2017 ini. Keterangan ini menurut data lembaga pemantau khusus konflik di negara tersebut.
Lembaga Observatorium Suriah untuk HAM (SOHR) yang berpusat di Inggris merilis laporan pada Ahad (1/10/2017), setidaknya 3.000 orang telah meninggal dunia pada September kemarin, Alaraby melaporkan.
Di bulan tersebut, pengeboman yang intens dilakukan terhadap wilayah-wilayah Idlib yang dituduh Rezim Assad telah diduduki kelompok pemberontah dan kelompok bersenjata lainnya.
Ketua SOHR Rami Abdel Rahman mengatakan, lebih dari 70 persen warga sipil terbunuh dalam serangan udara rezim dan Rusia, atau dalam serangan udara koalisi internasional pimpinan Amerika Serikat (AS) yang melawan ISIS.
Pasukan Rezim Assad yang didukung oleh serangan udara Rusia dan Iran tengah berusaha merebut kembali wilayah-wilayah yang dikuasai kelompok bersenjata di provinsi timur Deir Az-Zour.
Sementara koalisi internasional pimpinan AS memberikan dukungan udara kepada aliansi Kurdi-Arab untuk merebut total kota Raqqa dan Deir Az-Zour dari ISIS.
Abdel Rahman mengatakan, jumlah orang yang terbunuh pada bulan September lebih tinggi karena meningkatnya pertempuran dan serangan terhadap benteng-benteng militan. []