Oleh: Andre Rahmat
Pengajar jurnalsitik Mahasisiswi STIT Hidayatullah Batam
hariyantoandre21@gmail.com
Percaya diri itu bikin kita enjoy menikmati hidup. Bikin asyik menikmati tantangan dan rintangan. Percaya diri pun diyakini bisa menempatkan kita sebagai orang yang bisa mengelola emosi. Sebab, ketika kita memiliki rasa percaya diri, kita tahu apa yang harus kita lakukan. Kita bisa ngukur diri. Itu sebabnya, orang yang percaya dengan kemampuan dirinya, biasanya bakalan rileks dan tanpa beban dalam berbuat. Ini, tidak saja membawa hasil maksimal, tapi juga antistress.
Sobat muda muslim, percaya diri alias pede memang harus ditumbuh-kembangkan dalam diri kita. Kita rawat, kita bersihkan, kita poles dengan apik, dan kita sirami agar terus bersemi. Insya Allah, itu akan membuat kita tak pernah merasa terbebani. Kita akan menatap masa depan dengan penuh semangat dan tentunya tak mudah goyah dengan berbagai godaan dan rayuan. Mulai dari rayuan pulau kelapa sampai rayuan gombal sekali pun.Tidak mudah percaya sama rayuan.
Mungkin sebagian teman kita stress saat ada yang berkata bahwa umat Islam itu terbelakang dan bodoh. Memang dalem dan nyelekit pernyataan tersebut. Terus karena kalah mental akhirnya doi tidak pede lagi jadi seorang muslim. Jangan sampai menurunkan juga di jiwamu!
Padahal, cobalah kita berpikir lebih jernih. Sikap minder itu muncul justru karena kita merasa rendah diri. Merasa kerdil di hadapan orang lain. Padahal sejatinya, belum tentu orang lain lebih baik dari kita. Belum tentu pula kita lebih jelek di hadapan mereka. Itu semua adalah sekadar nilai dan cara pandang saja. Meski memang harus ada standar nilai dan standar cara pandang yang benar.
Tapi terlepas dari salah-benar standar hidupnya, rasa percaya diri itu bisa menuntun kita lebih bijak dalam bersikap. Coba saja pikirkan. Kalau ada pernyataan seperti tadi, kamu jangan terpancing dan terbawa opini untuk ikut-ikutan merasa terbelakang, hanya karena kita sebagai muslim. Lagian pernyataan itu tidak sepenuhnya benar. Masih perlu diuji coba dan dibuktikan argumentasinya di lapangan.
Mungkin benar pernyataan tersebut kalau fakta yang ditunjukkinnya adalah kaum muslimin yang berada dalam kondisi miskin dan tingkat pendidikannya rendah. Tapi masih ada kalangan muslim yang kaya dan jenjang pendidikannya lebih tinggi. Nah, jadi tidak perlu minder kan?
Bahkan jika pernyataan itu memojokkan kita sekali pun, bukan berarti kita pantas untuk minder dan bersedih. Sebaliknya, fakta itu kita jadikan sebagai bahan renungan untuk lebih memberikan perhatian yang banyak kepada Islam dan umatnya. Tentunya, agar di kemudian hari kita lebih terhormat.
Jadi, jangan minder ya. Kita berjuang tanpa bosan, tanpa beban, dan tentunya tetap semangat. Buang jauh-jauh file minder dan rendah diri dari daftar file di direktori otak kita. Kita cerahkan masa depan hidup kita dengan rasa percaya diri. Apalagi, kita adalah pejuang Islam, tidak layak jika kalau kita malah tidak pede. []
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri.