SURIAH—Petugas medis di rumah sakit dan klinik kesehatan di Ghouta Timur Suriah dilaporkan telah memeriksa puluhan anak yang kekurangan gizi setiap hari. Dan jumlahnya kini terus meningkat, AFP melaporkan pada Ahad (22/10/2017).
Salah satu korban yang tewas akibat malnutri ini adalah Sahar yang berumur satu bulan. Bayi ini telah menghembuskan napas terakhirnya pada Ahad (22/10/2017) di Ghouta Timur Suriah. Di wilayah ini blokade yang dilakukan rezim Assad begitu menghancurkan dan mendorong ratusan anak ke ambang kelaparan.
Hanya sedikit bantuan kemanusiaan yang sampai ke wilayah yang berada di bawah blokade ketat pasukan rezim Assad sejak 2013 ini.
Namun pasokan makanan masih jarang masuk ke wilayah tersebut, di mana pejabat medis mengatakan ratusan anak-anak menderita kekurangan gizi akut.
Pada Sabtu (21/10/2017), orang tua Sahar Dofdaa, yang baru berusia 34 hari, membawanya ke rumah sakit di kota Hamouria, Ghouta Timur.
Foto bayi dengan hanya balutan kulit dan memiliki berat kurang dari dua kilogram telah diambil oleh kantor berita AFP.
Sahar mencoba menangis tapi tidak memiliki kekuatan untuk bersuara, sedangkan ibunya terisak-isak di dekatnya.
Yahya Abu Yahya, dokter dan kepala dinas medis untuk LSM Sosial Irlandia, yang memiliki beberapa pusat kesehatan di Ghouta, mengatakan bahwa pusat kelompok tersebut telah memeriksa 9.700 anak yang mengalami malnutrisi dalam beberapa bulan terakhir.
“Dari jumlah tersebut, 80 orang menderita gizi buruk akut, 200 menderita malnutrisi akut sedang, dan sekitar 4000 orang menderita kekurangan gizi,” kata Yahya.
Sedangkan UNICEF mendefinisikan “malnutrisi parah” sebagai bentuk kekurangan gizi yang paling ekstrem dan terlihat di Suriah. []