QATAR—Pemerintah Qatar dilaporkan telah membuka kantor militer baru di Ibukota AS, Washington. Pembukaan kantor militer ini berkaitan dengan hubungan keamanan yang terjalin erat antara Qatar dengan AS di tengah blokade yang dipimpin Arab Saudi.
Menurut laporan Alaraby pada Selasa (24/10/2017), Kementerian Pertahanan Qatar telah meresmikan kantor atase militer pada Senin (23/10/2017) di wilayah Georgetown, beberapa blok dari kedutaan Qatar.
Negara Teluk yang kaya minyak tersebut berusaha untuk menjadikan dirinya sebagai mitra ‘kontraterorisme’ AS yang andal di tengah krisis diplomatik Teluk yang telah berlangsung selama lima bulan terakhir.
Hampir lima bulan yang lalu, Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir memutuskan hubungan dengan Qatar dan memberlakukan embargo ke Doha dan menuduhnya telah mendukung terorisme dan hubungan dekat dengan Iran.
Qatar telah membantah tuduhan tersebut dan telah menolak persyaratan penyelesaian usulan untuk boikot diplomatik dan ekonomi.
Tuduhan Saudi tidak sepenuhnya jelas, termasuk penutupan media seperti Al Jazeera dan The New Arab.
Qatar telah berusaha untuk memperkuat hubungan dengan AS sejak boikot dimulai pada bulan Juni. Pada bulan Juli, sekutu menandatangani sebuah kesepakatan yang bertujuan untuk menopang upaya kontra-terorisme negara-negara Teluk.
Qatar yang merupakan rumah bagi pangkalan AS terbesar udara di wilayah tersebut, juga pada bulan Agustus telah menggelar latihan gabungan terjun payung dengan AS. Para pejabat AS mengaku kemitraan antara kedua negara kian erat. []