SURIAH—Puluhan truk pembawa bantuan bagi 40 ribu warga dilaporkan telah memasuki daerah Ghouta yang dikepung dekat Damaskus pada Senin (30/10/2017). Wilayah Ghouta menjadi wilayah krusial di mana penduduk dan kelompok bantuan telah memperingatkan bahwa krisis kemanusiaan semakin meningkat.
Dokter melaporkan bahwa dua bayi telah meninggal karena kekurangan gizi dan komplikasi. Sementara itu, AFP juga telah merilis citra dari wilayah tersebut bulan ini yang menunjukkan bayi dengan berat badan kurang.
PBB dan Palang Merah Arab Suriah (SARC) mengatakan sebuah konvoi bantuan gabungan telah memasuki Ghouta Timur pada Senin membawa makanan dan obat-obatan, Alaraby melaporkan pada Selasa (31/10/2017).
“Kami berhasil memasuki Ghouta Timur. Kami berencana untuk memberikan bantuan kepada Kafr Batna dan Saqba serta 40 ribu warga lainnya,” kata Linda Tom, juru bicara badan koordinasi kemanusiaan PBB, OCHA.
Warga berkumpul di salah pintu masuk Mesraba, Ghouta Timur sambil membawa tanda-tanda untuk menuntut diakhirinya blokade wilayah tersebut. Yang lainnya terlihat memegang foto bayi perempuan berusia 1 bulan Sahar Dofdaa yang meninggal bulan ini karena kelaparan.
“Sahar meninggal akibat kelaparan sebelum dia bisa melihat Anda,” tulis pada satu tanda.
Konvoi bersama Arud Arab Merah PBB-Suriah mencakup 49 truk yang membawa 8.000 bungkusan makanan dan sejumlah kantong tepung, obat-obatan dan bahan gizi lainnya, kata juru bicara Red Crescent Mona Kurdi. []