ALLAH SWT telah memerintahkan hambanya untuk beriman kepada-Nya dan kepada makhluk-makhluk-Nya yang lain. Salah satunya kepada hal yang tidak bisa manusia lihat (ghaib). Lalu, apakah keimanan kepada yang ghaib itu merupakan asas untuk memeluk agama?
Ya, salah satu asas memeluk agama ialah beriman kepada yang ghaib, karena hal itu merupakan salah satu dari rukun iman. Sebagaimana Allah SWT berfirman, “Kitab (Al-Quran) ini tidak ada keraguan daripadanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa, yaitu mereka yang beriman kepada yang ghaib,” (QS. Al-Baqarah: 2-3).
Sedangkan puncak keimanan adalah,
1. Beriman kepada yang paling ghaib yang sama sekali tidak mungkin dilihat oleh kekuatan mata manusia, yaitu Allah SWT.
2. Beriman kepada yang belum atau tidak pernah kita lihat, yaitu malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya dan pada hari akhir (meliputi surga dab neraka).
3. Beriman kepada segala yang difirmankan Allah SWT.
Apabila kita meragukan firman Allah tentang penciptaan malaikat, hal itu berarti mengukur benar tidaknya Allah dengan kekuatan penglihatan mata kita. Padahal soal ada atau tidaknya malaikat tidak dapat diukur dengan kemampuan penglihatan kita. Seperti kita percaya adanya ruh, dengan merasakan pengaruh ruh itu pada jasmani kita. []
Sumber: Anda Bertanya Islam Menjawab/Karya: Prof. Dr. M. Mutawalli asy-Sya’rawi/Penerbit: Gema Insani