MEMAAFKAN merupakan sikap yang terpuji. Mudah namun bisa saja sulit. Apalagi jika harus memaafkan seorang pembunuh. Namun seorang ayah Muslim di AS rela memaafkan pembunuh yang telah membunuh anaknya yang berprofesi sebagai pengantar pizza.
Dalam sebuah video yang diunggah Ilmfeed, ayah Muslim tersebut memeluk pembunuh anaknya dalam sebuah adegan emosional dan menangis di pengadilan. Sang ayah mengatakan bahwa dia memaafkan pembunuh anaknya atas dasar keimanan.
“Islam mengajarkan bahwa Allah tidak akan bisa memaafkan seseorang sampai orang yang dianiaya mengampuni orang tersebut,” ungkap Abdul Munim Sombat Jitmoud, saluran WKYT melaporkan.
Jitmoud memeluk terdakwa, Trey Alexander Relford, yang menangis saat kejadian itu berlangsung.
“Pintu kesempatan bagi Allah untuk memaafkannya terbuka. Kini Anda memiliki babak baru dalam kehidupan yang lebih di masa yang akan datang,” kata Jitmoud di pengadilan.
Anak laki-laki Jitmoud, Salahuddin Jitmoud, meninggal dunia ketika ia bertugas sebagai sopir pengiriman Pizza Hut untuk yang terakhir kalinya. Pada malam itu, Salahuddin dirampok dan ditikam hingga meninggal dunia di sebuah kompleks apartemen di Lexington, Kentucky.
Tiga orang berhasil diringkusj dalam kejahatan tersebut, yang terjadi pada bulan April 2015, namun hakim hanya mendakwa Relford, yang dijatuhi hukuman 31 tahun penjara.
Ayah Salahuddin  mengatakan kepada Relford bahwa dia memaafkannya atas nama anak dan istrinya yang meninggal dua tahun sebelum Salahuddin.
“Sudah 2 tahun 7 bulan pembunuh anak saya hidup menderita disertai banyak mimpi buruk. Apapun yang terjadi padamu berasal dari Allah. Biarkan orang percaya menaruh kepercayaan mereka kepada Dia,” tutur Jitmoud.
Menurut media afiliasi CNN, WLEX , Relford mengatakan kepada keluarga Jitmoud, “Tidak banyak yang bisa saya katakan. Saya minta maaf tentang apa yang terjadi hari itu. Aku tidak bisa berbuat apa-apa untuk mengembalikannya padamu. ”
Setelah kematian anaknya, Jitmoud membaca Alquran untuk menemukan ketenangan, yang ia temukan di surah At-Taubah ayat 51 yang berbunyi, “Katakanlah (Muhammad), ‘Tidak akan menimpa kami melainkan apa yang telah ditetapkan Allah bagi kami. Dialah pelindung kami, dan hanya kepada Allah bertawakkallah orang-orang yang beriman.'”
“Saya marah pada setan yang telah menyesatkan Anda sehingga  melakukan kejahatan yang mengerikan. Saya tidak menyalahkan Anda. Saya tidak marah padamu. Saya memaafkanmu,” kata Jitmoud kepada Relford di pengadilan pada Selasa (7/11/2017).
Setelah dijatuhi hukuman, Jitmoud berbisik ke Relford untuk “Melakukan perbuatan baik” saat dia keluar dari penjara dan dia memiliki “Keyakinan bahwa Allah mengampuni” Relford. []