TEL AVIV— Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dilaporkan kembali diperiksa oleh kepolisian Israel. Ini adalah pemeriksaan kelima kali yang dilakukan polisi terhadap Netanyahu, sebagai bagian dari investigasi atas kasus korupsi yang sedang berlangsung di Israel.
Dalam penyelidikan pertama, Netanyahu dicurigai menerima hadiah mahal dari seorang pengusaha, dalam bentuk cerutu, sampanye, dan perhiasan sebagai imbalan untuk memajukan kepentingan mereka.
Penyelidikan kedua melihat tuduhan bahwa Netanyahu mengatur agar mendapat liputan yang menguntungkan dari media Israel, Yedioth Ahronoth, sebagai imbalan atas pemberitaan yang membuat rival Netanyahu dalam masalah.Netanyahu dengan tegas membantah melakukan kesalahan, dan mengatakan bahwa dia adalah korban kampanye kotor oleh lawan-lawan politiknya
Awal pekan ini, dua penasihat terdekat Netanyahu diinterogasi dalam kasus yang dijuluki “Case 3000” atas peran mereka dalam kesepakatan sebesar dua miliar Euro untuk membeli tiga kapal selam, dan empat kapal patroli dari pembuat kapal Jerman, ThyssenKrupp.
Kasus tersebut didasarkan pada kesepakatan untuk membeli tiga kapal selam dan empat kapal patroli, yang dimaksudkan untuk melindungi plarform gas alam di lepas pantai Israel. Namun, tidak seperti kasus-kasus lainnya, Netanyahu belum diinterogasi sebagai tersangka dalam masalah ini.
Sementara itu, sebuah jajak pendapat baru-baru ini menunjukkan bahwa mayoritas orang Israel menginginkan Netanyahu untuk mengundurkan diri, dan hanya 38 persen yang percaya bahwa dia harus tetap berkuasa pungkasnya demikian seperti dilansir dari Sputnik .[]