BANYAK manusia yang ingin mendapatkan hasil yang bagus dari segala hal yang sudah ia lakukan, menjadi seorang pemenang, tidak mau kalah, namun apakah mereka menginginkan proses untuk mendapatkan hasilnya pun dengan cara yang baik?
Karena jika melakukan suatu hal menggunakan proses yang baik, pasti ada saja rintangan dan ujiannya. Berbeda sekali dengan melakukan proses buruk, selalu saja mudah tak ada rintangan atau ujian, bukankah benar begitu?
Jika tergiur dengan hasutan orang lain agar tetap menang walaupun dengan cara yang kurang baik, tak usah terhasut dengan hal tersebut, karena hal tersebut hanya akan membuat nikmat di dunia saja dan tetap teguhlah dalam kebersihan proses ikhtiar dan tak menyakiti orang lain.
Namun, dalam hal seperti ini, apakah kita mampu menang tanpa menyakiti, tanpa meendzalimi, tanpa memakaikan hal-hal yang buruk? Tentu bisa, dengan mengaplikasikan prinsip memilih jalan yang halal dan jauhi jalan yang haram.
Oleh Syaikh Ahmad Ibnu Muhammad az-Zarqa, disebutkan ada beberapa cara agar menang tanpa menyakiti, tanpa mendzalimi orang lain.
1. Tidak boleh melakukan kita merugikan orang lain, dan jangan sampai kita diragukan oleh orang lain.
2. Jangan sampai ada peluang bagi kita untuk melakukan kemudharatan dalam setiap aktivitas kita. Jika memang ada peluang untuk melakukan kemudharatan, maka wajib bagi kita untuk menghilangkan kemudharatan tersebut.
3. Jangan menghilangkan kemudharatan dengan menghadirkan kemudharatan yang lain. Contohnya seperti jangan menyapu lantai dengan sapu yang kotor.
4. Kemudharatan boleh dihilangkan dengan semampunya, namun kita harus tetap berusaha untuk menghilangkan kemudharatan tersebut yang bisa menghasilkan keburukan yang lain. []
Redaktur: Nuryani