JAKARTA. Profesor Azyumardi Azra menyatakan bahwa sekarang ini masyarakat harus dapat mengenali berita hoaks dan berita adu domba. Menurut Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam Fakultas Adab UIN Syarif Hidayatullah, berita hoaks dan adu domba bisa menghancurkan peradaban.
Azyumardi menekankan bahwa hal itu akan semakin parah jika adu domba kemudian dibungkus menggunakan ayat dan hadits untuk melakukan pembenaran atas apa yang dilakukan.
“Kiai Haji Nazaruddin Umar (Imam Besar Masjid Istiqlal), K.H. Said Aqil Siroj (Ketua Umum PBNU), ataupun kiai-kiai kampung merupakan kiai yang mempunyai kedalaman ilmu agama dan merekalah yang mempunyai otoritas terkait penafsiran suatu ayat maupun hadits,” kata Azyumardi, Selasa kemarin (14/11/2017) di Jakarta, seperti dikutip dari Antaranews.
Maka, untuk menangkal berita hoaks dana du domba, Azyumardi memberikan satu cara efektif. Biasanya, berita palsu tidak pernah ada di media arus utama dan yang diberitakan adalah hal yang tidak masuk akal baik itu terhadap pejabat, lembaga, maupun institusi tertentu.
“Saya kira kita semua yang memegang gadget harus hati-hati, kalau ada berita yang ganjil jangan serta merta diviralkan karena akan merusak karena itulah yang diharapkan oleh yang membuat berita adu domba tersebut,” terangnya.
Azyumardi juga menyatakan bahwa keluarga merupakan penangkal utama dari munculnya radikalisme. Ini karena keluarga bisa menjadi wadah yang utama dalam memberikan pengertian untuk saling menghormati perbedaan agama, budaya, dan suku. “Karena Indonesia memang majemuk dan beragam,” demikian dia. []