Oleh: H. Subroto Asmoro
Penulis buku “Gali Potensi, Raih Prestasi (2013)”
E-mail: subrotoasmoro15@gmail.com
SATU diantara sepuluh pintu rezeki nampaknya sering didambakan hampir semua generasi usia kerja. dan sembilan pintu rizki lainnya sering kurang diminati. Kenapa demikian? Hampir setiap lowongan pekerjaan sering diburu pencari kerja, menurut pengamatan, pelamar, biasanya mencapai hampir sepuluh kali lipat dari yang dibutuhkan.
Di sisi lain sembilan pintu rizki yang lain, diantaranya wiraswasta atau wirausaha, menjadi pilihan kedua, atau bahkan menjadi pilihan terakhir modal dasar/utama. Modal dasar ialah niat, kemauan yang kuat. Ingat, dalam ibadah Rukun yang pertama ialah niat, bila niatnya benar, dan rangkaian rukun lainnya benar, maka ibadah dikatakan sah. Pepatah Barat mengatakan “Where is a will, there is a way”, (dimana ada kemauan, disana ada jalannya). Pepatah Latin mengatakan “Ora et Labora”, (Berdo’a dan bekerja). Pepatah Arab mengatakan “Man Jadda Wajada” (Siapa ber-sungguh-sungguh, akan mendapatkan).
Bahkan menurut sebagian pakar, tanpa modal materi (uang, dan sebagainya), bisa melakukan wira-usaha, contoh menawarkan produk dijual kepada konsumen, tentunya dengan persyaratan tertentu dengan pemilik produk, misal fee(upah) yang disepakati bila produknya laku terjual.
Dengan kata lain, dengan modal relatif sedikit, bisa saja menghasilkan uang. Hilangkan rasa malu memulai usaha, sebagai referensi baca kisah sukses pengusaha yang diawali dari bawah Contoh pengalaman sederhana yang penulis lakukan, dengan menulis artikel, dikirim ke media masa(media cetak, (koran, majalah, dan lainnya), bila dimuat pada media tertentu (tidak semua media) akan mendapat imbalan jasa atau honorarium (uang). Sedapat mungkin diusahakan tulisan tersebut bermanfaat bagi masyarakat, mudah dilakukan. Misal pemanfaatan limbah air bekas cucian beras yang akan dimasak, pemanfaatan limbah air bekas cusian daging yang akan dimasak, oli bekas, khasiat daun sirih bagi kesehatan, dan
sebagainya. Atau tulisan yang bersifat humor, hiburan sehat, yang membuat senyum atau ketawa bagi yang membaca. Jangan putus asa bila tulisan belum dimuat, pengalaman membuktikan, kira-kira lima bulan tulisan dikirim, baru dimuat. Pilih media cetak yang cocok atau relevan dengan tema tulisan.
Contoh lainnya, dengan modal peluit, dapat membantu mengatur, atau mengurai kemacetan pada per-tiga-an, pe-empat-an jalan ditempat-tempat yang ramai orang, kendaraan lalu-lalang, insya Allah ada orang yang lalu-lalang yang terketuk hatinya, memberikan uang sekedarnya atau seikhlasnya.
Orang bijak mengatakan kalau ingin usaha harus punya ilmu, memang benar, contoh mau memasak makanan yang lezat harus punya ilmu. Ilmu bukan segala-galanya, namun tanpa ilmu, segalanya tidak ter-arah. Perlu diingat meski punya ilmu, kalau tidak ada upaya(usaha), gerak atau action ya tidak ada hasilnya alias nihil atau nol besar. Teori atau ilmu yang sederhana dahulu, upaya, kerja keras, manfaatkan pengalaman sebagai pembelajaran, ingat, pengalaman adalah guru terbaik.
Peluang dan risiko orang bijak mengatakan bahwa tantangan dapat menjadi peluang bila disikapi secara rasional dan berani mengambil tindakan yang tepat/benar(dengan perhitungan akal sehat), dan berani menanggung resiko.
Pada prinsipnya wira usaha ialah keberanian meminimalisasi resiko dan tidak tergantung pada orang lain. Hampir semua peluang, kalau dijalankan, biasanya menghadapi resiko. Hidup di dunia pun penuh risiko, atau dengan kata lain menghadapi ujian, cobaan, dsb. Wira usaha dikatakan berhasil manakala mampu meminimalisasi risiko. Risiko sebaiknya tidak ditakuti, namun dihadapi dan dicari solusi, ingat iklan shampoo : siapa takut? Artinya meski belum dapat keuntungan, minimal modal kembali.
Pertanyaannya keuntungan apa yang diperoleh? Tentu saja keuntungan berupa pengalaman. Dengan pengalaman merupakan pelajaran untuk melangkah kedepan, barangkali ada tahapan, proses atau perlakuan yang kurang tepat, maka kedepannya perlu perbaikan. Sebelum memperhitungkan risiko, diperhatikan siapa pesaingnya, siapa sasaran atau segmen pasar, saat yang tepat(hari liburan sekolah, segmen pasar anak sekolah, dan sebagainya). Bila mungkin cari pesaing usaha yang sedikit, namun produknya dibutuhkan banyak orang Contoh cara memperkecil risiko antara lain, bila jual produk, pilih produk yang tahan lama(tidak cepat busuk atau rusak).
Lokasi, promosi dan kerja-sama. Bila ingin menekan biaya, lokasi usaha dapat dirumah(tidak kontrak atau sewa). Atau di tempat strategis(dekat sekolahan, dekat perkantoran, dekat pusat kegiatan, misal rumah sakit, dan lainnya. Cara lain untuk menekan biaya ialah dengan cara tidak menetap(kios, dsb), cukup pakai sepeda motor, lokasinya jangan terlalu jauh untuk menghemat BBM. Tak kenal, maka tak sayang, untuk mengenalkan produk/jasa, agar dikenal orang biasanya dengan promosi. Promosi dapat dilakukan dengan menyebar selebaran, leaflet, dan lainnya.
Bila produk makanan, promosi dapat dilakukan antara lain, memberi contoh makanan(yang akan dijual) kepada teman, tetangga, dan lainnya. secara gratis. Mungkin saat itu belum tertarik, seiring berjalannya waktu, kemungkinan ada yang cocok dan pesan atau membeli produk. Kerja-sama antara lain dapat dilakukan dengan cara titip produk makanan di warung-2, pagi diantar, sore diambil, berapa yang laku dan berapa yang tidak laku, dengan fee tertentu yang disepakati bersama.
Cara lain kerja-sama atau kolaborasi ialah dengan membuka usaha berdampingan dengan usaha yang sudah berjalan seizin dengan pemilik usaha. Trik agar yang sudah punya usaha tidak keberatan ialah dengan menjual produk penunjang, bukan produk yang sama.
Kunci terakhir Pilih usaha yang sesuai dengan kemampuan dan feeling atau perasaan. Ingat, DUIT (Do’a, Usaha, Inovasi, Tahan bantingan/tidak putus asa). Contoh ayam goreng Kentucky dari Amerika, setelah lima puluh tahun berjuang, baru berhasil/pesat(Majalah Intisari No. 240, Juli 1983). Sebaiknya modal awal uang sendiri (tabungan), bukan pinjaman. Kejujuran merupakan bagian dari rahasia sukses.
Berilah informasi yang benar dan lengkap kepada calon pembeli. Informasi yang lengkap dan akurat mengenai kualitas dan harga. Biasanya calon pembeli akan mempertimbangkan kemampuan keuangan dengan barang yang akan dibeli. Sesuaikan harga dengan kualitas suatu barang atau produk maupun jasa. sadaqoh/infaq di masjid, mushola, dengan niat mencari ridlo Allah (meskipun sedikit). []
Surabaya, 1 November 2017
Kirim OPINI Anda lewat imel ke: islampos@gmail.com, paling banyak dua (2) halaman MS Word. Sertakan biodata singkat dan foto diri. Isi di luar tanggung jawab redaksi.