NABI Muhammad adalah seorang yatim piatu. Sejak kecil Nabi sudah biasa diliputi kelaparan siang dan malam. Bahkan setelah beranjak dewasa beliau diperangi kaumnya sendiri, bahkan sahabat-sahabatnya sendiri diintimidasi.
Nabi bagai batu karang yang kokoh di tengah amukan gelombang.
Allah telah menguji Nabi dengan meninggalnya orang-orang kesayangannya satu demi satu. Pertama, pamannya. Kemudian istrinya, Khadijah yang selalu menghibur dan menenangkannya serta menjadi tempat beliau mengadukan setiap persoalan yang dihadapinya.
Begitu pula Nabi kehilangan putri-putrinya, ditambah terbunuhnya sang paman, Hamdzah, secara sadis. Disusul oleh sepupunya, Ja’far. Dan yang pasti Nabi kehilangan keluarga dan sahabat-sahabat tercintanya.
Kemudian, apa yang terjadi ketika mereka berusaha mencari celah untuk menebar fitnah dengan memfitnah Aisyah yang menodai kesucian dan keluhurannya sebagai istri Nabi. Tapi akhirnya turun ayat pembebasan yang menyatakan Aisyah tidak bersalah.
Begitulah kisah Nabi yang terus menerus dirundung kesedihan hingga menghadap kepada Tuhan. []
Sumber: Bilik-bilik Cinta Muhammad/ Penulis: Nizar Abazhah/Penerbit Zaman/2009
Redaktur: Dini Koswarini